Sunday, August 30, 2015

Uhang Pandak (Gunung Kerinci)




Orang Pendek adalah misteri sejarah alam terbesar di Asia; ahli binatang telah mendaftarkan laporan kera misterius di wilayah Taman Nasional Kerinci Seblat, Propinsi Jambi, lebih dari 150 tahun. Sampai hari ini, binatang yang di Kerinci dikenal sebagai “uhang pandak”, tetapi juga karena variasi yang membingungkan dari nama dialek setempat, sampai sekarang masih belum teridentifikasi oleh ilmuwan.

Orang pendek ialah nama yang diberikan kepada seekor binatang (manusia?) yang sudah dilihat banyak orang selama ratusan tahun yang kerap muncul di sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat, Jambi. Walaupun tak sedikit orang yang pernah melihatnya, keberadaan orang pendek hingga sekarang masih merupakan teka-teki. Tidak ada seorangpun yang tahu, sebenarnya makhluk jenis apakah yang sering disebut sebagai orang pendek itu. 

Tidak pernah ada laporan yang mengabarkan bahwa seseorang pernah menangkap atau bahkan menemukan jasad makhluk ini, namun hal itu berbanding terbalik dengan banyaknya laporan dari beberapa orang yang mengatakan pernah melihat makhluk tersebut. Sekedar informasi, Orang pendek ini masuk kedalam salah satu studi Cryptozoology. Ekspediasi pencarian Orang Pendek sudah beberapa kali di lakukan di Kawasan Kerinci, Salah satunya adalah ekspedisi yang didanai oleh National Geographic Society. National Geographic sangat tertarik mengenai legenda Orang Pendek di Kerinci, Jambi, beberapa peneliti telah mereka kirimkan kesana untuk melakukan penelitian mengenai makhluk tersebut.

Adapun cerita mengenai orang pendek pertama kali ditemukan dalam catatan penjelajah Marco Polo tahun 1292, saat ia bertualang ke Asia. Walau diyakini keberadaannya oleh penduduk setempat, makhluk ini dipandang hanya sebagai mitos oleh para ilmuwan, seperti halnya yeti di Himalaya dan monster Loch Ness Inggris Raya.

Sejauh ini, para saksi yang mengaku pernah melihat Orang Pendek menggambarkan tubuh fisiknya sebagai makhluk yang berjalan tegap (berjalan dengan dua kaki) tinggi sekitar satu meter (diantara 85 cm hingga 130 cm) dan memiliki banyak bulu diseluruh badan. Bahkan tak sedikit pula yang menggambarkannya dengan membawa berbagai macam peralatan berburu, seperti semacam tombak.

Legenda Mengenai Orang Pendek sudah secara turun temurun dikisahkan di dalam kebudayaan masyarakat Suku anak dalam. Mungkin bisa dibilang, Suku Anak Dalam sudah terlalu lama berbagi tempat dengan para Orang Pendek di kawasan tersebut. Walaupun demikian, jalinan sosial diantara mereka tidak pernah ada. Sejak dahulu Suku Anak Dalam bahkan tidak pernah menjalin kontak langsung dengan makhluk-makhluk ini, mereka memang sering terlihat, namun tak pernah sekalipun warga dari suku anak dalam dapat mendekatinya. 

Ada suatu kisah mengenai keputusasaan para Suku Anak Dalam yang mencoba mencari tahu identitas dari makhluk-makhluk ini, mereka hendak menangkapnya namun selalu gagal. Pencarian lokasi dimana mereka membangun komunitas mereka di kawasan Taman Nasional juga pernah dilakukan, namun juga tidak pernah ditemukan.

Awal tahun 1900-an, dimana saat itu Indonesia masih merupakan jajahan Belanda, tak sedikit pula laporan datang dari para WNA. Namun yang paling terkenal adalah Kesaksian Mr. Van Heerwarden di tahun 1923. Mr. Van Heerwarden adalah seorang zoologiest, dan disekitar tahun itu ia sedang melakukan penelitian di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat.

Pada suatu catatan kisahnya, ia menuliskan mengenai pertemuannya dengan beberapa makhluk gelap dengan banyak bulu di badan. Tinggi tubuh mereka ia gambarkan setinggi anak kecil berusia 3-4 tahun, namun dengan bentuk wajah yang lebih tua dan dengan rambut hitam sebahu. Mr. Heerwarden sadar mereka bukan sejenis siamang maupun perimata lainnya. Ia tahu makhluk-makhluk itu menyadari keberadaan dirinya saat itu, sehingga mereka berlari menghindar. Satu hal yang membuat Mr. Heerwarden tak habis pikir, semua makhluk itu memiliki persenjataan berbentuk tombak dan mereka berjalan tegak. Semenjak itu, Mr. Heerwarden terus berusaha mencari tahu makhluk tersebut, namun usahanya selalu tidak berbuah hasil.

Sumber-sumber dari para saksi memang sangat dibutuhkan bagi para peneliti yang didanai oleh National Gographic Society untuk mencari tahu keberadaan Orang Pendek. Dua orang peneliti dari Inggris, Debbie Martyr dan Jeremy Holden sudah lama mengabadikan dirinya untuk terus menerus melakukan ekspedisi terhadap eksistensi Orang Pendek. Namun, sejak pertama kali mereka datang ke Taman Nasional Kerinci di tahun 1990, sejauh ini hasil yang didapat masih jauh dari kata memuaskan. Lain dengan peneliti lainnya, Debbie dan Jeremy datang ke Indonesia dengan dibiayai oleh Organisasi Flora dan Fauna Internasional (http://fauna-flora.org). 

Dalam ekspedisi yang dinamakan “Project Orang Pendek” ini, mereka terlibat penelitian panjang disana. Secara sistematik, usaha-usaha yang mereka lakukan dalam ekspedisi ini antara lain adalah pengumpulan informasi dari beberapa saksi mata untuk mengetahui lokasi-lokasi di mana mereka sering dikabarkan muncul. Kemudian ada metode menjebak pada suatu tempat dimana disana terdapat beberapa kamera yang selalu siap untuk menangkap aktivitas mereka. Rasa putus asa dan frustasi selalu menghinggap di diri mereka ketika hasil ekspedisi selama ini belum mendapat hasil yang memuaskan.

Hubungan Kekerabatan Yang Hilang

Beberapa pakar Cryptozoology mengatakan bahwa Orang Pendek mungkin memiliki hubungan yang hilang dengan manusia. Apakah mereka merupakan sisa-sisa dari genus Australopithecus?

Banyak Paleontologiest mengatakan bahwa jika anggota Australopithecus masih ada yang bertahan hidup hingga hari ini, maka mereka lebih suka digambarkan sebagai seekor siamang. Pertanyaan mengenai identitas Orang Pendek yang banyak dikaitkan dengan genus Australopitechus ini sedikit pudar dengan ditemukannya fosil dari beberapa spesies manusia kerdil di Flores beberapa waktu yang lalu. Fosil manusia-manusia kerdil “Hobbit” berjalan tegak inilah yang kemudian disebut sebagai Homo Floresiensis. 

Ciri-ciri fisik spesies ini sangat mirip dengan penggambaran mengenai Orang Pendek, dimana mereka memiliki tinggi badan tidak lebih dari satu seperempat meter, berjalan tegak dengan dua kaki dan telah dapat mengembangkan perkakas/alat berburu sederhana serta telah mampu menciptakan api. Homo Floresiensis diperkirakan hidup diantara 35000 – 18000 tahun yang lalu.

Apakah Orang Pendek benar-benar merupakan sisa-sisa dari Homo Floresiensis yang masih dapat bertahan hidup? Secara jujur, para peneliti belum dapat menjawabnya. Peneliti mengetahui bahwa setiap saksi mata yang berhasil mereka temui mengatakan lebih mempercayai Orang Pendek sebagai seekor binatang. Debbie Martyr dan Jeremy Holden, juga mempertahankan pendapat mereka bahwa Orang Pendek adalah seekor siamang luar biasa dan bukan hominid.

Tambahan :

Ciri lain yang ane ketahui berdasarkan informasi dari teman2 yang berasal dari kerinci,selain bertubuh kerdil orang tersebut juga tidak memiliki belahan di bagian atas bibir,n bentuk telapak kaki ny nya juga terbalik,jarinya di bagian belakang dan tumit di bagian depan..

Sejarah Kabupaten Kerinci


Nama ‘Kerinci’ berasal dari bahasa Tamil “Kurinci”. Tanah Tamil dapat dibagi menjadi empat kawasan yang dinamakan menurut bunga yang khas untuk masing-masing daerah. Bunga yang khas untuk daerah pegunungan ialah bunga Kurinci (Latin Strobilanthus. Dengan demikian Kurinci juga berarti ‘kawasan pegunungan’.

Di zaman dahulu Sumatra dikenal dengan istilah Swarnadwipa atau Swarnabhumi (tanah atau pulau emas). Kala itu Kerinci, Lebong dan Minangkabau menjadi wilayah penghasil emas utama di Indonesia (walaupun kebanyakan sumber emas terdapat di luar Kabupaten Kerinci di daerah Pangkalan Jambu, Kabupaten Merangin). Di daerah Kerinci banyak ditemukan batu-batuan Megalitik dari zaman Perunggu (Bronze Age) dengan pengaruh Budha termasuk keramik Tiongkok. Hal ini menunjukkan wilayah ini telah banyak berhubungan dengan dunia luar.

TARI RANGGUK

Tari Rangguk
MUSIK PENGIRING TARI RANGGUK, Tari Rangguk merupakan tarian tradisional Kabupaten Kerinci. Untuk menuju Kabupaten Kerinci, mengawali perjalanan dari Kota Jambi mengunaka umum atau kendaraan pribadi. Perjalanan dari Jambi menuju Kabupaten Kerinci lebih kurang 10 jam dengan jarak tempuh sekitar 500 kilometer. Selain dari kota Jambi, dapt juga melakukan perjalanan dari kota Padang, Sumatera Barat selama lebih kurang 7 jam dengan jarak tempuh sekitar 278 kilometer.

Menurut sejarahnya, masyarakat Kerinci telah mengenal Tari Rangguk sejak dulu. Di Jambi, tarian ini diyakini muncul atas ide dari seorang ulama dari Dusun Cupak, Kabupaten Kerinci. Konon, sekitar abad ke-19, ulama itu menunaikan ibadah haji. Ketika berada di tanah suci Mekkah, ulama itu menyempatkan untuk belajar ilmu agama dan kesenian tradisional dari Arab yakni menabuh rebana sambil menganggukkan kepala.
Setelah kembali ke kampung halamannya, ulama itu berdakwah menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat Kerinci. Untuk menarik perhatian masyarakat, beliau berdakwah sambil memainkan alat musik rebana yang diikuti dengan gerakan menganggukkan kepala dan melantunkan pantun dan pujian kepada Allah.

SUKU KERINCI

SUKU KERINCI. Suku Kerinci adalah suku bangsa yang mendiami wilayah Kabupaten Kerinci, Jambi.

Kata Kerinci berasal dari bahasa Tamil Kurinji yaitu nama bunga kurinji (Strobilanthes kunthiana) yang tumbuh di India Selatan pada ketinggian di atas 1800m. Karena itu Kurinji juga merujuk pada kawasan pegunungan.

Suku Kerinci sebagaimana juga halnya dengan suku-suku lain di Sumatra termasuk ras Mongoloid Selatan berbahasa Austronesia.

Berdasarkan bahasa dan adat-istiadat suku Kerinci termasuk dalam kategori Melayu, dan paling dekat dengan Minangkabau dan Melayu Jambi. Sebagian besar suku Kerinci menggunakan bahasa Kerinci, yang memiliki beragam dialek, yang bisa berbeda cukup jauh antar satu tempat dengan tempat lainnya di dalam wilayah Kabupaten Kerinci. Untuk berbicara dengan pendatang biasanya digunakan bahasa Minangkabau atau bahasa Indonesia (yang masih dikenal dengan sebutan Melayu Tinggi).

Desa Megalitikum di Muak Kerinci – Jambi

Desa Megalitikum di Muak Kerinci – Jambi. Situs peninggalan zaman megalitikum yang terletak di Desa Muak, Kabupaten Kerinci – Jambi hingga kini kondisinya sangat memprihatinkan, dan Pemkab Kerinci nampaknya belum memiliki perhatian serius untuk memelihara situs purbakala yang sangat berguna bagi pengungkapan kebudayaan pra-sejarah yang ada di daerah itu.

Megalithikum merupakan suatu istilah kebudayaan batu besar (Mega = besar; Lithos = batu). Kebudayaan Megalithikum bukanlah suatu zaman yang berkembang tersendiri, melainkan suatu hasil budaya yang timbul pada zaman Neolithikum dan berkembang pesat pada zaman logam. Setiap bangunan yang diciptakan oleh masyarakat tentu memiliki fungsi.

Friday, August 28, 2015

Perjuangan seorang anak ( Sediakan tisu sebelum membaca)

Menceritakan perihal Perjuangan seseorang
anak yang pernah memperoleh penghargaan
besar dalam kehidupannya.
Cerita ini cukup sedih serta dapat
dimaksud mengharukan karna pesan
didalamnya sangatlah menyentu
beberapa pembaca. menceritakan
perihal Kasih seseorang anak pada
ayahnya serta terus setia hingga
selama-lamanya.
ZhangdaSeorang anak di China pada
27 Januari 2006 memperoleh
penghargaan tinggi dari pemerintahnya
lantaran dinyatakan sudah lakukan
“Perbuatan Luar Biasa”. Di antara 9
orang peraih penghargaan itu, ia
adalah hanya satu anak kecil yang
dipilih dari 1, 4 milyar masyarakat
China.
Yang membuatnya dikira luar umum
nyatanya yaitu perhatian serta dedikasi
pada ayahnya, selalu usaha keras serta
tidak mudah menyerah, dan tingkah
laku serta ucapannya yang
menyebabkan rasa simpati.
Mulai sejak ia berumur 10 th. (th. 2001)
anak ini ditinggal pergi oleh ibunya
yang telah tak tahan lagi hidup
berbarengan suaminya yang sakit keras
serta miskin. Serta mulai sejak hari itu
Zhang Da hidup dengan seseorang
Ayah yg tidak dapat bekerja, tak dapat
jalan, serta sakit-sakitan.
Keadaan ini memaksa seseorang bocah
ingusan yang saat itu belum genap 10
th. untuk mengambil tanggungjawab
yang sangatlah berat. Ia mesti sekolah,
ia mesti mencari makan untuk Papanya
serta dianya, ia juga mesti pikirkan
obat-obat yang pasti mahal buat dia.
Dalam keadaan yang seperti inilah
cerita luar umum Zhang Da diawali.
Ia masih tetap terlampau kecil untuk
menggerakkan tanggung jawab yang
sulit serta pahit ini. Ia yaitu salah satu
dari demikian banyak anak yang perlu
terima fakta hidup yang pahit didunia
ini. Namun yang bikin Zhang Da tidak
sama yaitu bahwa ia tak menyerah.
Hidup mesti selalu jalan, namun tak
dengan lakukan kejahatan, tetapi
menanggung tanggungjawab untuk
melanjutkan kehidupannya serta
Papanya. Sekian ungkapan Zhang Da
saat hadapi utusan pemerintah yang
mau tahu apa yang ditanganinya.
Ia mulai lembaran baru dalam
kehidupannya dengan selalu
bersekolah. Dari rumah hingga sekolah
mesti jalan kaki melalui rimba kecil.
Dalam perjalanan dari serta ke sekolah
tersebut, Ia mulai makan daun, biji-
bijian serta buah-buahan yang ia
jumpai.
Terkadang juga ia temukan sejenis
jamur, atau rumput serta ia cobalah
mengkonsumsinya. Dari coba-coba
makan itu seluruhnya, ia paham mana
yang masih tetap dapat ditolerir oleh
lidahnya serta mana yg tidak dapat ia
makan.
Sesudah jam pulang sekolah di siang
hari serta sore hari, ia berhimpun
dengan sebagian tukang batu untuk
membelah batu-batu besar serta
beroleh gaji dari pekerjaan itu. Hasil
kerja juga sebagai tukang batu ia pakai
untuk beli beras serta obat-obatan
untuk papanya.
Hidup seperti ini ia lakoni sepanjang 5
th. namun tubuhnya terus sehat, fresh
serta kuat. Zhang Da menjaga Papanya
yang sakit. Mulai sejak usia 10 th., ia
mulai tanggungjawab untuk menjaga
papanya.
Ia menggendong papanya ke WC, ia
mengusap serta sekali-sekali
memandikan papanya, ia beli beras
serta bikin bubur, serta semua masalah
papanya, seluruhnya dia lakukan
dengan rasa tanggungjawab serta
kasih. Seluruhnya pekerjaan ini jadi
tanggungjawabnya sehari-hari.
Zhang Da menyuntik sendiri papanya.
Obat yang mahal serta jauhnya tempat
berobat bikin Zhang Da memikirkan
untuk temukan langkah paling baik
untuk menangani seluruhnya ini. Mulai
sejak usia sepuluh th. ia mulai belajar
perihal obat-obatan lewat suatu buku
sisa yang ia beli.
Yang membuatnya luar umum yaitu ia
belajar bagaimanakah seseorang suster
memberi injeksi/suntikan pada
pasiennya. Sesudah ia rasa dapat, ia
nekat untuk menyuntik papanya
sendiri. Saat ini pekerjaan menyuntik
papanya telah dikerjakannya sepanjang
kurang lebih lima th., jadi Zhang Da
telah trampil serta pakar menyuntik.
Saat mata petinggi, entrepreneur,
beberapa artis serta orang populer
yang ada dalam acara penganugerahan
penghargaan itu tengah tertuju pada
Zhang Da, pembawa acara (MC) ajukan
pertanyaan kepadanya :
“Zhang Da, sebut saja anda ingin apa,
sekolah dimana, serta apa yang anda
rindukan untuk berlangsung dalam
hidupmu..?
Berapakah duit yang anda perlukan
hingga anda usai kuliah..?
Besar kelak ingin kuliah dimana, sebut
saja. Pokoknya apa yang anda idam-
idamkan sebut saja, disini terdapat
beberapa petinggi, entrepreneur, serta
orang populer yang ada. Sekarang ini
juga ada beberapa ratus juta orang
yang tengah lihat anda lewat monitor
tv, mereka dapat membantumu..! ”
Zhang Da juga terdiam serta tak
menjawab apa-apa.
MC juga berkata lagi kepadanya,
“Sebut saja, mereka dapat
membantumu”.
Sebagian menit Zhang Da masih tetap
diam, lantas dengan nada bergetar ia
juga menjawab,
“Aku ingin ibu kembali. Ibu kembalilah
ke rumah, saya dapat menolong ayah,
saya dapat mencari makan sendiri, Ibu
kembalilah..! ”
Seluruhnya yang ada juga spontan
menitikkan air mata lantaran terharu.
Tak ada yang menganggap bakal apa
yang keluar dari bibirnya. Kenapa ia
tak minta keringanan untuk
penyembuhan papanya, kenapa ia tak
minta deposito yang cukup untuk
memudahkan hidupnya serta sedikit
bekal untuk saat depannya..?
Kenapa ia tak minta rumah kecil yang
dekat dengan rumah sakit..? Kenapa ia
tak minta suatu kartu keringanan dari
pemerintah supaya saat ia memerlukan,
pasti seluruhnya bakal membantunya.
Mungkin saja apa yang disuruhnya,
tersebut yang paling penting untuk
dianya. Saya ingin Ibu kembali, suatu
ungkapan yang mungkin saja telah
dipendamnya mulai sejak waktu lihat
mamanya pergi meninggalkan dia serta
papanya.
Cerita diatas bukanlah saja
mengharukan tetapi juga menyebabkan
kekaguman. Seseorang anak berumur
10 th. bisa menggerakkan tanggung
jawab yang berat sepanjang 5 th..
Kesusahan hidup sudah menempa anak
itu jadi sosok anak yang tangguh serta
tidak mudah menyerah.
Zhang Da bisa disebut langka, lantaran
sangatlah tidak sama dengan anak-
anak moderen. Sekarang ini banyak
anak yang semua sesuatunya
senantiasa dimudahkan oleh orang
tuanya. Lantaran argumen sayang,
orangtua senantiasa menolong
anaknya, walau sang anak telah dapat
mengerjakannya.
So, Mari maknai cerita ini untuk jadi
semangat hidup kita….

Sebuah do'a untuk kekasih

Langit sore itu begitu indah, berwarna
jingga dan sepasang burung pun
menari indah di langit. Namun hati ku
masih terasa risau karna Rino belum
juga membalas SMS ku. Rino memang
bukan lah kekasih ku tapi juga bukan
teman atau sahabat ku. Aku dan Rino
menjalani hubungan tanpa status
semenjak kita putus pada tanggal 27
November 2011 lalu. Tapi aku dan Rino
saling mencintai dan menyayangi
layaknya sepasang kekasih.
Belakangan ini hubungan ku dan dia
memang agak merenggang dikarnakan
ia cemburu pada sepupu ku dan karna
sikap ku yang tak ingin berkomitmen
dengan hubungan kami. Dan yang aku
tahu dia pun sedang dekat dengan
seorang murid SMP negri yang ada di
Depok yang bernama Shifa.
Jam sudah menunjukan pukul tujuh
malam tapi tidak ada SMS darinya
sama sekali. Aku masih menanti
balasan darinya. Aku berfikir mungkin
ia sudah memiliki kekasih baru
sehingga ia enggan membalas SMS ku.
Dan pada pukul setengah delapan
malam ia akhirnya membalas sms ku
dengan jawaban seperti ini:
“Sayang, maaf baru bales. Tadi aku
lagi sibuk. Sayang kamu lagi apa?
Hehe yang aku sayang banget sama
kamu. Sayang aku mohon yah kamu
jangan tinggalin aku lagi. Jangan
berpaling lagi yah dari aku, walau aku
suka ngeselin. Hehe ”
Perasaan ku pun sedikit lega saat
membaca SMS dari Rino. Mataku pun
seakan mulai terasa begitu berat.
Akhirnya aku pun tertidur. Dan saat
aku tertidur aku bermimpi bahwa
ternyata Rino dan Shifa telah
berpacaran semenjak tanggal 5 Januari
kemarin. Aku pun terbangun dari tidur
ku dan aku pun menangis karna
merasa takut kehilangan Rino dan
mimpi itu jadi kenyataan.
Pada saat aku ingin sarapan pagi aku
membaca SMS dari Rino yang ingin
mengubah status berhubungannya di
facebook. Karna semenjak saat kami
putus kami belum mengganti status
berhubungan kami menjadi lajang. Tapi
ternyata setelah ku lihat di facebook
ternyata setatus hubungannya bukanlah
berubah menjadi lajang tetapi berubah
menjadi berpacaran dengan Shifa. Aku
pun tak dapat berkata apa- apa, dada
ku terasa sangat sesak, air mata ku
pun berderai. Betapa tidak, ia berkata
pada ku bahwa ia tak ingin aku
berpaling darinya. Tapi apa yang ia
lakukan pada ku, ia malah berpaling
dari ku. Hari itu kini menjadi hari yang
tak kan terlupakan selama hidup ku,
tanggal 7 Januari 2012. Aku pun hilang
arah saat itu. Aku tak bisa menahan
kesedihan ku, bagai teriris sembilu hati
ini. Mengapa mimpiku harus menjadi
kenyataan, aku tahu aku salah, tapi
mengapa ia tak pernah mengatakan
apa yang ia inginkan padaku hingga ia
tak perlu meninggalkan ku. Hari itu aku
menjadi tak karuan apa lagi saat itu
kesehatan ku sedang kurang baik.
Aku begitu tak kuasa menerima
kenyataan yang terjadi, orang yang
paling ku sayangi dan kucintai tega
berbuat seperti ini, di saat aku
mencoba memperbaiki keadaan. Aku
tak pernah sedikit pun membagi cinta
ku untuknya, walau aku pernah mendua
demi apapun itu semua bukan karna
aku mencintai orang itu tapi karna aku
ingin membuat orang itu bisa menjadi
kekasih sahabat ku. Namun kini yang
kurasakan hanyalah pedih di hati.
Semua ucapanya yang bagai angin
surga hanyalah semu.
Aku termenung di depan jendela kamar
ku sore itu, berulang kali ku lihat
handphone ku tapi tak ada SMS
satupun dari Rino. Ku lihat sepasang
burung yang biasa terbang bersama
kini hanya sendiri di atas atap rumah
tetangga ku. Sore yang awalnya cerah
pun kini berganti menjadi badai. Dan
aku pun hanya terdiam di sudut kamar
ku. Tak ada lagi kini orang yang
memperdulikan ku. Hanya suara rintik
hujan dan denting jam yang menemani
ku.
Malam ini adalah malam bulan
purnama, bintang pun berkeling indah,
seakan menghibur ku dan mengajak ku
tersenyum dan melupakan semua
kesedihan ku. Tapi keindahan malam
itu tak sama sekali mengubah
kekacauan hati ku. Aku bagai orang
yang kehilangan akal sehatku,
terkadang aku tersenyum- senyum
sendiri ketika membayangkan saat aku
dan Rino masih bersama, tapi aku bisa
menangis hingga terisak- isak ketika
aku menyadari keadaan ku sekarang.
Malam itu aku mengenakan pakaian
terbaik ku, dan aku berhias diri di
depan cermin, aku merias diri ku
dengan sangat anggun layaknya sang
putri yang ingin pergi kepesta dansa
bersama sang pangeran di malam yang
indah. Saat ku melihat ke cermin aku
melihat Rino berdiri di belakang ku.
Aku pun berdiri dan menatapnya.
“Sayang,” Kataku pada Rino. Dan Rino
pun tersenyum dengan indahnya.
“Kamu di sini yang? Yang, bagaimana
dengan penampilan ku, aku cantik
tidak?” tanya ku padanya dengan
penuh haru.
“Iya sayang kamu cantik sekali?”
katanya padaku dengan lembut.
Aku pun bahagia sekali
mendenganrnya. Mata ku pun bekaca-
kaca menatap wajahnya yang indah
dan rupawan. Ketika aku hendak
memeluknya tiba-tiba ia hilang bagai
asap yang di hembus angin. Dan aku
pun tersadar bahwa semua itu hanya
halusinasi ku, semua itu tak mungkin
menjadi kenyataan, dan kini yang
tersisa hanya kesedihan, dan
penyesalan serta kekecewaan ku saja.
Jangankan iya datang menghampiri ku,
smsku pun tak sama sekali di respon
olehnya. Taukah ia disana disini
kuterluka karna sikapnya. Rasanya aku
terjatuh dan tak dapat bangkit kembali.
Aku pun membenamkan wajah ku di
bantal dan aku pun tertidur dalam
tangis ku. Terkadang sekilas terlintas
di dalam fikiranku bahwa aku harus
membencinya karna ia telah
menyakitiku. Tapi apadaya diriku tak
mampu untuk membencinya.
Sinar sang surya pun masuk melalui
celah- celah tirai kamar ku dan
menyambut ku pagi itu. Rino yang
biasa menyapa setiap pagi ku lewat
sms kini telah tak perduli lagi pada ku.
Dan aku pun mulai sadar bahwa aku
tak boleh terlarut dalam kesedihan ku.
Walau perih terasa aku harus belajar
melepaskannya. Di dalam tangis ku aku
berdoa pada Tuhan, ya Tuhan jika
berkenan ku meminta aku berharap
semoga Rino bisa lebih bahagia
dengan kekasihnya yang baru, dan
ampuni hamba mu ini yang begitu
berdosa, aku merindukan sesuatu yang
bukan milik ku, tapi ya Tuhan, jika iya
memang jodoh ku kembalikan ia dalam
peluk ku dalam cinta yang sempurna,
namun jika ia bukan jodoh ku bantu
aku melupakannya, bantu aku ya Tuhan
untuk mengikhlaskanya, pertemukan
dan jodohkan aku dengan orang yang
bisa membahagiakan ku dan menjadi
yang terbaik untuk ku dan tak akan lagi
menyakiti ku.
....●SEKIAN●....
Semoga bisa mengambil hikmahnya,
LIKE BAGIKAN :

Makan malam terakhir bersama ibu

Ada banyak catatan yang mesti
diperhatikan oleh seorang anak selepas
menikah. Baik ia sebagai anak
perempuan maupun laki-laki. Khusus
bagi laki-laki, ada penekanan dalam
hal ini. Sebab, hingga kapan pun,
surga bagi seorang anak letaknya ada
pada kaki ibunda.
Selain itu, selepas menikah, bakti
seorang anak sama sekali tak otomatis
terputus dengan alasan telah memiliki
keluarga sendiri. Dalam hal ini, penting
kiranya bagi kedua pasangan dan
keluarga terdekat untuk saling
mengingatkan.
Jangan sampai kisah ini terjadi antara
diri dan ibu kita. Sebuah kisah haru nan
memilukan ini, patut dijadikan cermin
bagi kehidupan kita; sebagai anak
maupun orangtua.
Sebutlah namanya Fulan. Sudah 21
tahun ia menikah dengan seorang
wanita bernama Fulanah. Tepat di usia
ke 21 pernikahannya, sang istri
bertanya menawarkan, “Mas, tak
berkenankah kau makan malam
bersama seorang wanita?” Sang suami
yang memang tak memiliki saudara dan
anak wanita itu bertanya kebingungan,
“Maksudmu?”
Lantas dijelaskanlah oleh sang istri,
“Esok, keluarlah untuk makan malam
bersama ibu.” Aduhai, rupanya Fulan
ini amat sibuk mengurusi keluarga,
pekerjaan dan kehidupannya. Lanjut
Fulanah, “Sudah 21 tahun –sejak
menikah denganku- kau tak pernah
makan malam bersama ibu,” katanya
menerangkan, “Teleponlah beliau,
ajaklah makan malam. Beliau pasti
amat mendambakan kebersamaan
denganmu.”
Segeralah Fulan menelepon sang ibu.
Dalam perbincangan udara itu,
disampaikanlah maksudnya. Sang ibu
yang telah lama menjanda dan hidup
bersama keluarga lainnya itu amat
sumringah mendengar ajakan itu.
Meskipun, ada rasa tak percaya akan
ajakan mengagetkan dari anak yang
amat disayanginya. Pasalnya, masa 21
tahun bukanlah bilangan waktu yang
sebentar.
Hari yang direncanakan pun menyapa.
Fulan menuju rumah ibunya.
Sesampainya di depan rumah sang ibu,
sosok janda yang sudah lama
mendambakan kebersamaan bersama
anaknya itu tengah menunggu, tepat di
rahang pintu. Tak ingin diketahui oleh
saudaranya yang lain, sang ibu
langsung menyambut, menghampiri
dan bergegas masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil, terjadilah
perbincangan kecil antara keduanya.
Tentang rumah makan dan menu
terbaik yang hendak mereka tuju dan
santap malam ini. Tak lama, tibalah
mereka di tempat makan terbaik di
kota itu.
Lamat-lamat, sang anak memerhatikan
pakaian yang dikenakan oleh ibunya.
Agak sempit. Rupanya, itu adalah
pakaian terakhir yang diberikan oleh
almarhum suaminya. Duhai, sang anak
ini sampai lupa membelikan pakaian
untuk ibunya.
Maka datanglah pelayan pembawa
menu. Disodorkanlah daftar makanan
yang hendak dipesan. Ternyata, sang
ibu sudah tak kuasa membaca. Dengan
senyum, Fulan menawarkan, “Aku
bacakan menunya. Tunjuk saja menu
apa yang Ibu kehendaki.”
Lantas dipesanlah aneka jenis makanan
yang dihidangkan, tak lama kemdian.
Bersebab bahagianya yang memuncak
lantaran diajak makan malam oleh anak
kesayangannya, selera makan sang ibu
tenggelam seketika. Sama sekali tak
berminat untuk mencicipi, apalagi
melahapnya. Sosok yang sudah hampir
terbenam masa hidupnya itu hanya
memerhaikan anaknya, dengan cinta
dan rindu yang kian bertambah.
Di tengah menikmati menu makan
malamnya, Fulan berkata, “Bu, ini yang
pertama sejak 21 tahun yang lalu.
Maafkan anakmu ini. Esok kita akan
makan malam lagi untuk yang kedua.”
Mendengar kalimat itu, mata sang ibu
berbinar sumringah. Binar bahagia itu
semakin bertambah hingga kedua insan
itu pulang. Sang anak mengantarkan
ibunya ke kediamannya, sementara ia
kembali ke rumahnya.
Waktu-waktu selepas itu, adalah waktu
menuggu nan membahagiakan bagi
sang ibu. Ditungguilah ponselnya guna
berharap panggilan dari anaknya.
Sementara itu, di belahan tempat lain,
sang anak tetap sibuk dengan dunia,
pekerjaan dan kehidupannya. Ia, benar-
benar lupa dengan janji yang
diungkapkannya sendiri.
Lantaran usia yang menua, sang ibu
pun sakit. Makin hari, bertambah parah
sakitnya. Alasan sibuk pun membuat
Fulan tak kunjung membesuk ibunya.
Hingga akhirnya, wanita berhati lembut
itu wafat sebelum sang anak sempat
menjenguknya.
Proses pemakaman pun berlangsung
dengan lancar. Ada haru nan pilu yang
menelisik ke dalam hati Fulan.
Perasaan bersalah selalu datang
belakangan. Andai perasaan itu bisa
datang lebih dulu, mungkin saja ia akan
bisa menebus dosanya.
Lepas pulang dari pemakaman,
ponselnya bergetar. Diangkatklah oleh
si Fulan. Tertera dalam layar,
pemanggil adalah ruma makan tempat
ia dan ibunya makan malam tempo
hari. “Halo, Pak Fulan,” ucap suara
dari seberang. Lepas disahut,
penelepon melanjutkan, “Maaf, Pak.
Dalam catatan kasir kami, bapak telah
memesan tempat makan malam untuk
dua orang. Tagihannya suda dibayar
oleh Ibu anda.”
Entahlah apa yang dirasa olehnya.
Tanpa penutup, dimatikanlah ponselnya
sembari bergegas menuju rumah
makan tersebut. Sesampainya di sana,
sang kasir menyerahkan sebuah pesan
tertulis tangan. Dari sang ibu. Tertera
di dalamnya, “Nak, aku mengerti.
Malam ini adalah makan malam
terakhir kita. Meski kau sampaikan
akan ada yang kedua, aku tak terlalu
yakin. Maka, makanlah bersama
istrimu. Aku sudah membayarnya
untumu dengan uang Ibu.”
“Ibu, Ibu, Ibu,” demkianlah pesan
Rasulullah Saw. Sosok mulia itu harus
didahulukan dari sosok bapak. Sosok
ibu adalah mutiara kebaikan nan tak
tergantikan. Selalu ada mutiara yang
bisa digali darinya. Pasti ada hikmah
dari wanita yang mungkin saja, sudah
kita sia-siakan sejak lama.
Rabbi, ampuni dosa kami, dosa bapak
dan ibu kami. Sayangilah keduanya,
sebagaimana mereka menyayangi kami
di masa belia. @Padlikurniawan

Kisah Sedih Perjuangan seorang Kakak

Kisah Sedih Perjuangan seorang
Kakak - Kenalkan Saya Mela
seorang gadis kecil yang lahir di
desa terpencil, pekerjaan setiap
hari orang tuaku adalah dengan
membajak sawah. Aku juga
mempunyai seorang kakak laki-laki
bernama Ikhsan, dia seorang kakak
yang berumur beda 3 tahun dariku.
Ini kisah dan cerita tentang
kakakku yang mungkin sedih dan
mengharukan buat Aku.
Suatu hari Aku ingin membeli
sepatu, karena sepatu yang lama
sudah terlihat sobek. Jadi pada
saat itu Aku mencuri uang di laci
ayahku. Namun ternyata ayahku
terlanjur mengetahuinya. Ayah pun
menanyakan hal tersebut padaku
juga kakak ikhsan "Siapa yang
mencuri uang Ayah?" suara Ayah
yang keras dan penuh emosi.
Namun Aku terdiam dan takut
untuk berbicara, karena tak satu
pun dari kami berdua mau
berbicara akhirnya ayah berkata
"Baik! karena kalian tidak ada yang
mau mengaku maka kalian berdua
harus dihukum!" Tiba-tiba Kakak
menggenggam tangan ayah dan
berkata "Ayah, Akulah yang telah
mencuri uang ayah" Dia melakukan
hal itu hanya demi Aku. Ditengah
malam Aku menangis, namun
kakakku mengusap air mataku dan
berkata "Adik jangan menangis
lagi, semua telah terjadi" Saat
itulah Aku tidak akan melupakan
ekspresi kakak saat melindungi
Aku. Tahun itu Aku berusia 8 tahun
dan kakakku berusia 11 tahun,
tetapi kejadian itu tak bisa aku
lupa.
Ketika Aku diterima di sekolah
Menengah Atas Negeri, pada saat
yang sama kakakku diterima juga
untuk masuk di universitas negeri
ternama. Malam itu saat ayah
duduk di halaman rumah, Aku
mendengar pembicaraan ayah dan
Ibu "Ibu Anak-anak kita memiliki
hasil yang sangat baik" ucap ayah.
Dan pada saat itu Ibu langsung
mengeluarkan air mata dan berkata
"Tapi apa gunanya, tak mungkin
kita bisa membiayai keduanya?"
Suara ibu dengan serak tangis.
Pada saat itu juga kakakku berjalan
keluar dan berdiri didepan Ayah
dan ibu sambil berkata "Ayah, Aku
tidak akan melanjutkan sekolah
lagi, Aku sudah lulus SMA, dan Aku
hanya ingin bekerja". Tapi
sepertinya Ayah terlihat marah dan
berkata "Mengapa kamu
mempunyai sikap lemah, Ayah akan
membiayai kalian berdua meski
harus mengemis di jalanan" dan
kemudian Ayah langsung pergi
untuk meminjam uang ke rumah
saudara dan tetangga. lalu Aku pun
datang dan menyentuh lembut
wajah kakakku dan aku berkata
padanya "Anak laki-laki harus
melanjutkan sekolahnya. jika tidak,
kakak tidak akan mampu mengatasi
kemiskinan yang kita alami" Ujar
Aku dengan tangis. Di sisi lain, Aku
telah memutuskan untuk tidak
melanjutkan sekolah di SMA Negeri.
Tak ada yang tahu pada hari
berikutnya sebelum subuh, kakakku
meninggalkan rumah dengan
meninggalkan catatan di bantal
"Dik, masuk ke SMA negeri
tidaklah mudah. Dengan ijazah
SMA ini kakak akan pergi mencari
kerja dan kakak akan mengirimkan
uang untuk kamu" Aku pun
memegang erat kertas tersebut
diatas tempat tidurku sambil
menangis hingga tertidur.
Dengan uang yang diperoleh ayah
dengan cara meminjam ke saudara
dan tetangga juga dari uang
kakakku yang dihasilkan dari
bekerja sebagai pengangkut
semen. Akhirnya Aku lulus dan bisa
masuk ke Universitas Negeri yang
dulu kakakku inginkan. Tahun itu
Aku berusia 19 tahun dan kakakku
berusia 22 tahun.
Suatu hari Aku sedang belajar di
kamar kost, lalu temanku datang
dan memberitahukan "ada seorang
seperti pengemis sedang mencari
kamu diluar sana" Mengapa ada
seorang pengemis mencari Aku?
karena penasaran Aku pun keluar,
dan nampak dari jauh terlihat
seseorang yang disekujur tubuhya
ditutupi semen dan kotoran debu
yang ternyata dia adalah kakakku.
"Aku pun bertanya Mengapa kamu
tidak bilang pada temanku bahwa
kamu adalah kakakku?" Dia
menjawab sambil tersenyum "lihat
bagaimana penampilanku, apa yang
akan mereka pikir kalau kamu
adalah adikku? apakah mereka
tidak menertawakanmu?"
Aku merasa sangat tersentuh , dan
air mata memenuhi mataku . Aku
menyapu kotoran dan debu dari
tubuh kakakku. Dan Aku berkata
padanya dengan suara serak , "
Aku tidak peduli apa yang orang
akan katakan ! Kamu adalah
kakakku apa pun penampilan
kamu"Dari Tasnya , ia
mengeluarkan sebuah laptop . Dia
memberikannya padaku dan
berkata , "kakak melihat semua
orang yang kuliah di Universitas ini
memakainya . Aku pikir kamu juga
harus memiliki satu" Aku tidak bisa
menahan diriku lagi . Aku menarik
kakakku ke dalam pelukanku dan
menangis . Aku tahu harga laptop
itu sangat mahal, dan ia rela
menghemat biaya hidupnya hanya
untuk Aku. Tahun itu , aku berusia
20 tahun , kakakku berusia 23
tahun.
***
Setelah Aku menikah, Aku tinggal
di kota. suamiku dan aku
mengundang orang tuaku untuk
datang dan tinggal bersama kami,
tetapi mereka tidak mau. Mereka
mengatakan bila mereka
meninggalkan desa, mereka tidak
akan tahu apa yang harus dilakukan
dikota. kakakku tidak setuju
denganku. Dia berkata , "Dik,
Kamu mengurus suami dan
mertuamu saja. Aku akan mengurus
Ibu dan Ayah di sini"
Suamiku baru saja diangkat
menjadi direktur diperusahaannya.
Kami meminta kakakku untuk mau
menerima tawaran menjadi manajer
pada departemen pemeliharaan.
Tapi kakak menolak tawaran itu .
Dia bersikeras bekerja sebagai
tukang pengangkut semen.Suatu
hari , kakakku tertimpa tumpukkan
semen sangat banyak, lukanya
cukup parah sehingga harus dikirim
ke rumah sakit . Suamiku dan Aku
mengunjungi dia di rumah sakit .
Melihat luka di sekujur tubuhnya,
Aku menggerutu , "Kenapa kamu
menolak tawaran menjadi manajer?
Manajer tidak akan melakukan
sesuatu yang berat seperti itu .
Sekarang lihat diri kamu, kamu
menderita cedera serius . Kenapa
kamu tidak mendengarkan kami!?
"Dengan ekspresi serius di
wajahnya , ia membela
keputusannya , " Aku memikirkan
Adik iparku, ia baru saja di angkat
jadi direktur . Kalau saya, yang
tidak berpendidikan akan menjadi
manajer , berita seperti apa yang
akan dikirimkan?" Mata suamiku
pun dipenuhi air mata, dan
kemudian Aku berkata , "Tapi kamu
kurang pendidikan juga karena aku!
" Dan kakakku hanya menjawab
"Mengapa Kamu berbicara tentang
masa lalu ? " Sambil kemudian dia
memegang tanganku. Tahun itu , ia
berusia 29 tahun dan Aku berusia
26 tahun. Dan beberapa hari
dirumah sakit akhirnya kakakku
meninggal. selama sebulan, hampir
setiap hari aku menangisinya.
Kini Aku berada di puncak
kejayaanku. Dalam sebuah acara
seminar, pembawa acara bertanya
padaku " Siapakah orang yang
Anda hormati dan kasihi ?"Bahkan
tanpa mengambil waktu untuk
berpikir , Aku menjawab,
"Kakakku" Aku melanjutkan dengan
mencerita kan kembali sebuah kisah
yang selalu kuingat . " Ketika saya
masih di sekolah dasar, sekolah itu
letaknya di sebuah desa yang
berbeda. Setiap hari , saya dan
kakak saya berjalan selama 2 jam
ke sekolah juga kembali ke rumah.
Suatu hari , Saya kehilangan satu
dari sepatuku . Kakakku memberiku
sepatu miliknya. Dia hanya
mengenakan satu sepatu milikku
dan dia harus berjalan jauh . Ketika
kami tiba di rumah, kakinya begitu
gemetaran karena menahan
kesakitan. Sejak hari itu , aku
bersumpah bahwa selama saya
hidup, saya akan ingat kakakku dan
akan selalu baik kepadanya, dialah
yang telah menjadikanku sukses
seperti ini. Tapi kini, kakakku telah
tiada" Tepuk tangan membanjiri
ruangan itu. Semua tamu
mengalihkan perhatian mereka
kepadaku. Aku merasa sulit untuk
berbicara tapi aku lanjutkan,
"Dalam seluruh hidup saya , yang
saya ingin hanya mengucapkan
terima kasih yang paling dalam
untuk kakak Saya" dengan suara
serak di depan kerumunan, tak
terasa air mata bergulir di wajahku
lagi.
Berilah Cinta bagi orang yang anda
cintai setiap hari dalam hidup Anda
. Anda mungkin berpikir apa yang
Anda lakukan hanyalah perbuatan
kecil , tetapi untuk seseorang , hal
ini dapat berarti banyak.

Thursday, August 27, 2015

Belajar dasar bahasa inggris

Nama-nama ruangan dan tempat
yang berhubungan dengan rumah
adalah:
1. Living room : ruang tamu
2. Bedroom : kamar tidur
3. Bathroom : kamar mandi
4. Kitchen : dapur
5. Dining room : ruang makan
6. Garage : garasi
7. Garden : kebun
Contoh kalimat :
1. There is a sofa in the living
room.
    (Ada sebuah sofa di ruang
tamu.)
2. There are four bedrooms in my
house.
    (Ada empat kamar tidur di
rumah saya.)
3. I always take a bath in the
bathroom.
    (Saya selalu mandi di kamar
mandi.)
4. My mother cooks in the kitchen.
(Ibu saya memasak di dapur.)
5. I usually eat with my family in
the dining room.
(Saya biasanya makan dengan
keluarga saya di ruang makan.)
6. My mother puts her car in the
garage.
    (Ibu saya menyimpan mobilnya
di garasi.)
7. I have a beautiful garden in my
house.
    (Saya mempunyai kebun yang
indah di rumah saya.)
Berikut adalah benda-benda yang
biasa dijumpai di ruangan-ruangan
di dalam rumah :
1. Living room :
- sofa (sofa)
- table (meja)
- chair (kursi)
- vase (vas bunga)
- flower (bunga)
- picture (lukisan/gambar)
2. Bedroom :
    - pillow (bantal)
- bolster (guling)
- blanket (selimut)
- bed (tempat tidur)
- cupboard (lemari)
3. Bathroom :
- soap (sabun)
- dipper (gayung)
- toothbrush (sikat gigi)
- shampoo (sampo)
- toothpaste (pasta gigi)
4. Kitchen :
    - stove (kompor)
- pan (panci)
- teapot (teko)
- refrigerator (lemari es)
- knife (pisau)
5. Dining room :
- plate (piring)
- spoon (sendok)
- fork (garpu)
- bowl (mangkuk)
- glass (gelas)
Text bacaan :
MY HOUSE
My name is Fahri. I have a
beautiful house. It has one living
room, one dining room and two
bedrooms. There is also a
bathroom and a kitchen. I usually
play in the garden with my sister.
There is a garage beside my
house. My father puts his car in
the garage. There are many
flowers in the garden. I love my
house very much.
Terjemahan :
RUMAH SAYA
Nama saya Fahri. Saya mempunyai
sebuah rumah yang bagus. Rumah
saya memiliki satu ruang tamu,
satu ruang makan dan dua kamar
tidur. Ada juga satu kamar mandi
dan satu dapur. Saya biasanya
bermain dengan kakak perempuan
saya di taman. Ada sebuah garasi
di rumah saya. Ayah saya biasanya
menyimpan mobil di garasi. Ada
banyak bunga di taman. Saya
sangat menyukai rumah saya.
Answer the questions bellow!
(Jawab pertanyaan di bawah ini!)
1. Is Fahri's house beautiful?
(Apakah rumahnya Fahri
bagus?)
2. How many bedrooms in the
Fahri's house?
(Ada berapa kamar tidur di
rumah Fahri?)
3. Where is his father put his car?
(Dimana ayahnya menyimpan
mobil?)
4. Fahri usually play with his sister
in the.....
    (Fahri biasanya bermain dengan
kakanya di ....)
5. Where are the flowers?
(Ada dimana bunga-bunga?)
Jawaban :
1. Yes, it is
2. two bedrooms
3. garage
4. garden
5. garden
Semoga bermanfaat.

Wednesday, August 26, 2015

Cara Membuat Buku Tamu Auto Hide di Blog

Cara Membuat Buku Tamu Auto Hide di Blog

buku tamu cbox
Cara Membuat Buku Tamu / Guestbook Auto Hide di Blog - Apa kabar sobat blogger??? Pertama - tama saya memohon maaf atas komentar - komentar sobat blogger yang belum sempat saya balas sebelumnya, karena hidungku ( mampet ), aktivitas blogging ku terhenti hampir seminggu. Setelah sebelumnya memposting artikel cara memasang artikel acak di blog, kali ini dengan hidung yang masih cenat - cenut saya akan menjawab permintaan dari salah satu sobat blogger yang meminta cara membuat buku tamu auto hide di blog seperti yang tampak di sidebar blog ini.

Auto hide Shuotbox adalah efek yang akan membuat buku tamu muncul tanpa di klik dan tersembunyi tanpa di klik pula ( di lewati pointer mouse ), hanya beda sedikit dengan buku tamu show / hide. Sobat yang tertarik memasang widget ini, silahkan masukkan kode berikut diHTML/Javascript blog sobat.

<style type="text/css"><br />#gb{<br />position:fixed;<br />top:20px;<br />z-index:+1000;<br />}* html #gb{position:relative;}<br /><br />.gbtab{<br />height:150px;<br />width:50px;<br />float:left;<br />background:url('http://i1108.photobucket.com/albums/h405/christian410/ghtrf.png') no-repeat;<br />}<br /><br />.gbcontent {<br />float:left;<br />border:1px solid #000000;<br />-moz-border-radius-bottomleft:5px;<br />-webkit-border-radius-bottomleft:5px;<br />-o-border-radius-bottomleft:5px;<br />-khtml-border-radius-bottomleft:5px;<br />-moz-border-radius-topright: 5px;<br />-moz-border-radius-topleft: 5px;<br />background: #F2F2F2; url() no-repeat bottom;<br />padding:10px;<br />}<br /><br /></style><br /><br /><script type="text/javascript"><br />function showHideGB(){<br />var gb = document.getElementById("gb");<br />var w = gb.offsetWidth;<br />gb.opened ? moveGB(0, 51-w) : moveGB(30-w, 0);<br />gb.opened = !gb.opened;<br />}function moveGB(x0, xf){<br /><br />var gb = document.getElementById("gb");<br />var dx = Math.abs(x0-xf) > 25 ? 25 : 1;<br />var dir = xf>x0 ? 1 : -1;<br />var x = x0 + dx * dir;<br />gb.style.right = x.toString() + "px";<br />if(x0!=xf){setTimeout("moveGB("+x+", "+xf+")", 5);}<br />}</script><br /><br /><div id="gb"><br /><div class="gbtab" onmouseover="showHideGB()"> </div><br /><br /><div class="gbcontent"><br /><center><br /><!-- BEGIN CBOX - www.cbox.ws - v4.3 --><br /><div id="cboxdiv" style="font-size: 0; line-height: 0; margin: 0 auto; position: relative; width: 200px;"><br /><div style="-webkit-overflow-scrolling: touch; border: #ababab 1px solid; height: 300px; overflow-y: auto; overflow: auto; position: relative;"><iframe allowtransparency="yes" frameborder="0" height="100%" id="cboxmain3-3484764" marginheight="0" marginwidth="0" name="cboxmain3-3484764" scrolling="auto" src="http://www3.cbox.ws/box/?boxid=3484764&amp;boxtag=ketl8j&amp;sec=main" width="100%"></iframe></div><br /><div style="border-top: 0px; border: #ababab 1px solid; height: 80px; overflow: hidden; position: relative;"><iframe allowtransparency="yes" frameborder="0" height="100%" id="cboxform3-3484764" marginheight="0" marginwidth="0" name="cboxform3-3484764" scrolling="no" src="http://www3.cbox.ws/box/?boxid=3484764&amp;boxtag=ketl8j&amp;sec=form" width="100%"></iframe></div><br /></div><br /><!-- END CBOX --><br /><br /><br /><div style="text-align: center;"><br /><span style="float: right;color:black;">Get this <a href="http://christiantatelu.blogspot.com/2012/03/cara-membuat-buku-tamu-auto-hide-di.html" target="_blank"> widget! </a></span><br /></div><br /></center></div><br /><script type="text/javascript"><br />var gb = document.getElementById("gb");<br />gb.style.right = (50-gb.offsetWidth).toString() + "px";<br /></script><br /><br /></div>
  1. Klik rancangan --> Elemen laman --> Tambah gadget --> HTML/Javascript
  2. Masukkan kodenya di kotak yang di sediakan.
  3. Klik Save 
Tambahan :
Ganti kode yang berwara biru dengan kode buku tamu milik sobat. Sobat yang belum punya buku tamu silahkan buat terlebih dahulu di cbox ( seperti blog ini) , pada penyedia http://www.cbox.ws/admin?snippet gratisan lainnya.

Tuesday, August 25, 2015

CARA MEMBUAT TAMPILAN BLOG BARU ANDA LEBIH KEREN DAN ELEGAN

Sekarang blog anda sudah jadi, tapi tampilannya masih sangat standar sekali. Jadi ada baiknya saudara melakukan penggantian template agar tampilan blognya menjadi lebih keren dan lebih profesional. Untuk melakukan ini saudara bisa mengunjungi http://btemplates.com/.


Anda akan melihat bahwa pada situs btemplates ini ada banyak sekali template yang menarik untuk anda gunakan. Tapi sebelum anda memilih yang mana yang akan anda gunakan untuk membuat blog menjadi lebih keren; ada baiknya anda mengklik dulu link DEMO untuk melihat bagaimana tampilan online dari template ini.klik DEMO di bawah contoh gambar template blog yang anda pilih

Kisah mengharukan tetang Fhisa

Sediakan tisu sebelum membaca.!
Cerita ini adalah kisah nyata…dimana
perjalanan hidup ini ditulis oleh
seorang istri dalam sebuah laptopnya.
Bacalah semoga kisah nyata ini
menjadi pelajaran bagi kita semua
Cinta itu butuh kesabaran…
Sampai dimanakah kita harus bersabar
menanti cinta kita ???
************************************************************************************
Hari itu,,,aku dengan nya
berkomitmen untuk menjaga cintakita.
Aku menjadi perempuan yg paling
bahagia. Pernikahan kami sederhana
tapi sangat meriah. Ia menjadi pria
yang sangat romantisan pada waktu
itu. Menikah dengan seorang pria
yang shaleh, pintar, tampan & mapan
pula. Ketika kami pacaran dia sudah
sukses dalam karir nya. Kami
berbulan madu di tanah suci, itu
janjinya ketika kami berpacaran
Setelah menikah aku mengajaknya
untuk umroh ke tanah suci. Aku
sangat bahagia dengan nya, dia
sangat memanjakan aku, Sangat
terlihat rasa cinta dan sayangnya
pada ku. Banyak orang yang
bilang,kami pasangan yang serasi.
Sangat terlihat sekali bagaimana
suamiku memanjakanku. Aku bahagia
menikah dengannya.
*************************************************************************************
5 Tahun sudah kami menikah, sangat
tak terasa waktu berjalan, walaupun
kami hanya berdua saja.
Karena sampai saat ini aku belum bisa
memberikannya seorang malaikat kecil
di tengah keharmonisan rumah tangga
kami.
Karena dia anak lelaki satu – satunya
dalam keluarganya, jadi aku
harusberusaha untuk dapat
meneruskan generasi nya.
Alhamdulillah suamiku mendukung ku.
Ia mengaggap Allah belum
mempercayai kami untuk menjaga
titipan NYA. Tapi keluarga nya mulai
resah, Dari awal kami menikah ibu &
adiknya tidak menyukaiku, aku sering
mendapat perlakuan yang tidak
menyenangkan dari mereka, tapi aku
menutupi dari suami ku. Didepan
suami ku, mereka sangat baik pada
ku, tapi dibelakang suami ku, aku
dihina – hina oleh mereka.
Pernah suatu ketika, 1 tahun usia
pernikahan kami, suamiku mengalami
kecelakaan, mobilnya hancur tp
alhamdulillah suami ku selamat dari
maut yang hamper membuat ku
menjadi seorang janda. Ia dirawat
dirumah sakit, pada saat dia belum
sadarkan diri, aku selalu menemaninya
siang & malam, kubacakan ayat – ayat
suci Al – Qur’an, aku sibuk bolak –
balik rumah sakit dan tempat aku
melakukan aktivitas sosialku, aku
sibuk mengurus suamiku yang sakit
karena kecelakaan. Ketika aku kembali
ke rumah sakit setelah dari rumah
kami, aku melihat didalam kamarnya
ada ibu, adik – adiknya dan teman –
teman suamiku, dan satu lagi aku
melilhat seorang wanita yg sangat
akrab dengan ibunya. Mereka tertawa
menghibur suamiku.
Alhamdulillah suamiku ternyata sudah
sadar, aku menangis ketika melihat
suami ku sudah sadar, tapi aku tak
boleh sedih di depannya. Kubuka
pintu yg tertutup rapat itu, sambil
mengatakan “Assalammu’alaikum”
mereka menjawab salam ku. Aku
berdiam sejenak di depan pintu dan
mereka
semua melihatku, suamiku menatapku
penuh manja, mungkin ia kangen
padaku karena sudah 5 hari mata nya
selalu tertutup. Tangannya melambai,
mengisyaratkan aku untuk memegang
tangannya yg erat. Setelah aku
menghampirinya, kucium tangannya
sambil berkata “Assalammu’alaikum” ,
ia pun
menjawab salam ku dengan suaranya
yg lirih tapi penuh dengan cinta. Aku
pun senyum melihat
wajahnya.Ibu nya lalu berbicara sama
aku .
“Fis, kenalakan ini Desi teman Fikri”
Aku teringat cerita dari suamiku
bahwa teman baiknya pernah
mencintainya, perempuan itu bernama
Desi, dan dia sangat akrab dengan
keluarga suamiku. Dan akhirnya aku
bertemu dengan orangnya juga.
Aku pun langsung berjabat tangan
dengannya, tak banyak aku biacara di
dalam ruangan, karena aku tak
mengerti apa yg mereka bicarakan.
Aku sibuk membersihkan & mengobati
luka – luka di kepala suamiku, baru
sebentar aku membersihkan mukanya,
tiba – tiba adik ipar ku yg bernama
Dian mengajakku keluar, ia minta
ditemani ke kantin. Dan suamiku pun
mengijinkannya. Aku pun
menemaninya. Tapi ketika di luar adik
ipar ku berkata ” lebih baik kau
pulang saja ” Ada kami yg menjaga
abang disini. “Kau istirahat saja”. Aku
pun tak diperbolehkan berpamitan
dengan suamiku dengan alasan abang
harus banyak beristirahat, karena
keadaannnya masih labil. Aku
berdebat dengannya mengapa aku
tidak boleh pamitan pada suamiku,
tapi tiba – tiba ibu mertuaku datang
menghampiriku dan ia mengatakan hal
yg sama, ia akan member i alasan
pada suamiku mengapa aku pulang
tak pamitan pada nya, toh suamiku
selalu menurut apa kata ibunya, baik
ibunya salah suamiku tetap saja
membenarkannya, akhirnya aku pun
pergi meninggalkan rumah sakit itu
dengan linangan air mata. Sejak saat
itu aku tidak pernah diijinkan
menjenguk suamiku sampai ia kembali
dari rumah sakit. Dan aku hanya bisa
menangis dalam kesendirianku.
Menangis mengapa mereka sangat
membenciku.
************ ********* ********* *********
********************************************
Hari itu, aku menangis tanpa sebab,
yang ada di benakku aku takut
kehilangannya, aku takut cintanya
dibagi dengan yang lain. Pagi itu,
pada saat aku membersihakn
pekarang rumah kami, suamiku
memanggil ku ke taman belakang, ia
baru aja selesai sarapan, ia
mengajakku duduk di ayunan favorit
kami, sambil melihat ikan – ikan yang
bertaburan di kolam air mancur itu.
Aku bertanya ” Ada apa kamu
memanggil ku ?”
Ia berkata ” Besok aku akan
menjenguk keluargaku di Sabang ”
Aku menjawab ”Ia sayang aku tahu,
aku sudah mengemasi barang –
barang kamu di travel bag dan kamu
sudah pegang tiket bukan ?”
“Ya tapi aku tak akan lama disana,
cuma 3 minggu aku disana, aku juga
sudah lama tidak bertemu dengan
keluarga besarku sejak kita menikah
dan aku kan pulang dengan mama
ku”. Jawab nya tegas
“Mengapa baru bicara, aku pikir
hanya seminggu saja kamu disana ?”
tanya ku balik kepada nya penuh
dengan rasa penasaran dan sedikit
rasa kecewa karena ia baru
memberitahu rencana kepulanggannya
itu, padahal aku bersusah payah
mencarikan tiket pesawat untuknya.
” Mama minta aku yang menemani
nya saat pulang nanti ” jawab nya
tegas.
” Sekarang aku ingin seharian dengan
kamu, karena nanti kita 3 minggu
tidak bertemu, ya kan ?” lanjut nya
lagi sambil memeluk ku dan mencium
keningku. Hatiku sedih, dengan
keputusannya, tapi tak boleh aku
tunjukkan pada nya. Bahagianya aku,
dimanja dengan suami yang penuh
dengan rasa sayang & cintanya.
Walau terkadang ia bersikap kurang
adil terhadapku.
Aku hanya bisa tersenyum saja,
padahal aku ingin bersama suamiku,
tapi karena keluarga nya tidak
menyukaiku hanya karena mereka
cemburu pada ku karena suamiku
sangat sayang pada ku, aku
memutuskan agar ia saja yg pergi, dan
kami juga harus berhemat dalam
pengeluaran anggaran rumah tangga
kami. Karena ini acara sakral bagi
keluarganya. Jadi seluruh keluarga
nya harus komplit, aku pun tak
diperdulikan oleh keluarganya harus
datang atau tidak, tidak hadir justru
membuat mereka sangat senang, aku
pun tak mau membuat riuh keluarga
ini.
Malam sebelum kepergiannya, aku
menangis sambil membereskan
keperluannya yang akan dibawa ke
Sabang, ia menatapku dan
menghapus airmata yang jatuh
dipipiku lalu aku peluk erat dirinya,
hati ini bergumam seakan terjadi
sesuatu, tapi aku tidak tahu apa yang
akan terjadi. Aku hanya bisa menangis
karena akan ditinggal pergi olehnya.
Aku tidak pernah di tinggal pergi
selama ini, karena kami selalu bersama
-sama kemana pun ia pergi.
Apa mungkin aku sedih karena aku
sendirian tidak punya teman, hanya
pembantu saja teman ngobrolku. Hati
ini sedih akan di tinggal pergi oleh
nya. Sampai keesokan hari nya, aku
menangis, menangisi kepergiannya.
Aku tak tahu mengapa sesedih ini,
perasaanku tak enak, tapi aku tak
boleh berburuk sangka. Aku harus
percaya apada suamiku. Dia pasti
akan selalu menelpon ku.
*************************************************************************************
Berjauhan dengan suamiku, sangat
tidak nyaman, aku merasa sendiri.
Untunglah aku mempunyai kesibukan
sebagai seorang aktivis, jadi aku tak
terlalu kesepian di tinggal pergi ke
Sabang. Saat kami berhubungan jarak
jauh, komunikasi kami buruk,saat ia di
sana aku pun jatuh sakit. Rahimku
sakit sekali seperti dililit oleh tali, tak
tahan aku menahan rasa sakit
dirahimku ini, sampai – sampai aku
mengalami pendarahan, aku dilarikan
ke rumah sakit oleh adik laki-lakiku
yang kebetulan menemaniku disana.
Dokter memvonis aku terkena kanker
mulut rahim stadium 3. Aku menangis,
apa yang bisa aku banggakan lagi,
mertuaku akan semakin menghinaku,
suami ku yang malang, yang berharap
akan punya keturunan dari rahimku.
Aku tak bisa memberikannya
keturunan. Dan aku hanya memeluk
adikku.
Aku kangen pada suamiku, aku
menunggu ia pulang, kapan ia pulang,
aku tak tahu.
Sementara suamiku disana,,aku tidak
tahu mengapa ia selalu marah – marah
jika menelponku, bagaimana aku akan
cerita kondisiku jika ia selalu marah-
marah terhadapku. Lebih baik aku
tutupi dulu,dan aku juga tak mau
membuatnya khawatir selama ia
berada di Sabang. Lebih baik nanti
saja ketika ia sudah pulang dari
Sabang, aku akan cerita pada nya.
Setiap hari aku menanti suami ku
pulang, hari demi hari aku hitung.
Sudah 3 minggu suamiku di Sabang,
malam itu ketika aku sedang melihat
foto – f oto kami, ponselku berbunyi,
menandakan ada sms yang masuk.
Ku buka di inbox ponselku, ternayta
dari suamiku yang sms, ia menulis
“aku sudah beli tiket untuk pulang,
aku pulang nya satu hari lagi, aku aku
kabarin lagi”. Hanya itu saja yang
diinfokannya, aku ingin marah, tapi
aku pendam saja ego yang tidak baik
ini. Hari yg aku tunggu pun tiba, aku
menantinya di rumah. Sebagai
seorang istri, aku pun berdandan
yang cantik dan memakai parfum
kesukaannya untuk menyambut
suamiku pulang, dan aku akan
menyelesaikan
masalah komunikasi kami yg buruk
akhir – akhir ini. Bel pun berbunyi,
kubuka kan pintu untuknya ia pun
mengucap salam, sebelum masuk aku
pegang tangannya ke depan teras, ia
tetap berdiri, aku membungkuk untuk
melepaskan sepatu, kaos kaki dan ku
cuci kedua kakinya, aku tak mau ada
syaithan yang masuk ke dalam rumah
kami, setelah itu aku pun berdiri
langsung mencium tangannya tapi
apa reaksi nya.
Masya Allah ia tidak mencium
keningku, ia langsung naik keatas, ia
langsung mandi dan tidur,tanpa
bertanya kabarku. Aku hanya
berpikiran, mungkin dia capek. Aku
pun segera merapikan bawaan nya
sampai aku pun tertidur. Malam
menunjukkan ½ malam, mengingatkan
aku pada tempat mengadu yaitu Allah,
Sang Maha Pencipta. Biasa nya kami
selalu berjama’ah, tapi karena melihat
nya tidur sangat
pulas, aku tak tega membangun
kannya, aku helus mukanya, aku cium
kening nya, lalu aku sholat tahajud 8
rakaat plus witir 3 raka’at.
************************************************************************************
Aku mendengar suara mobinya, aku
terbangun lalu aku liat dia dari balkon
kamar kami dia bersiap – siap untuk
pergi, aku memanggil nya tapi ia tak
mendengar, lalu aku langsung ambil
jilbabku, aku lari dari atas ke bawah
tanpa memperdulikan darah yg
bercecer dari rahimku, aku
mengejarnya tapi ia begitu cepat
pergi, ada apa dengan suamiku.
Mengapa ia sangat aneh terhadapku ?
Aku tidak bisa diam begitu saja
firasatku ada sesuatu. Saat itu juga
aku langsung menelpon kerumah
mertuaku, kebetulan Dian yang angkat
telpon nya, aku bercerita dan aku
bertanya apa yang terjadi dengan
suamiku. Dengan enteng ia menjawab
“Loe pikir aja sendiri !!!” telpon pun
langsung diputus.
“Ada apa ini”? Tanya hatiku penuh
dalam kecemasan.
“Mengapa suamiku berubah setelah ia
pulang dari kota kelahirannya.
Mengapa ia tak mau berbicara
padaku, apalagi memanjakan ku”.
Semakin hari ia menjadi orang yang
pendiam, seakan ia telah melepas
tanggung jawabnya sebagai seorang
suami, kami berbicara seperlunya saja,
aku selalu di introgasinya, aku dari
mana dan mengapa pulang terlambat,
ia bertanya dengan nada yg keras,
suamiku telah berubah.
Bahkan yang membuat ku kaget, aku
pernah di tuduh nya berzina dengan
mantan pacarku. Ingin rasanya aku
menampar suamiku yang telah
menuduhku serendah itu, tapi aku
selalu ingat, sebagaimana pun
salahnya seorang suami, status suami
tetap di atas para istri, itu yang aku
pegang, aku
hanya berdo’a agar suamiku sadar
akan prilakunya.
************************************************************************************
2 Tahun berlalu, suamiku tak berubah
juga, aku menangis tiap malam, lelah
menanti seperti ini, kami seperti orang
asing yang baru saja kenal,
kemesraan yang kami ciptakan dulu
telah sirna, walaupun
kondisinya tetap seperti itu, aku tetap
merawatnya & menyiapi segala yang
ia perlukan. Penyakitku pun masih
aku simpan dengan baik dan ia tak
pernah bertanya obat apa yang aku
minum. Kebahagiaan ku telah sirna,
harapan menjadi ibu pun telah aku
pendam. Aku tak tahu kapan ini
semua akan berakhir.
Bersyukurlah, aku punya penghasilan
sendiri dari aktifitasku sebagai
seorang guru ngaji jadi aku tak perlu
repot – repot meminta uang pada nya
hanya untuk pengobatan kankerku.
Aku pun hanya berobat
semampuku.
Sungguh suami yang dulu aku puja,
aku banggakan sekarang telah
menjadi orang
asing, setiap aku tanya ia selalu
meyuruhku untuk berpikirsendiri. Tiba
– tiba saja malam itu, setelah makan
malam selesai, suamiku memanggilku.
“ya ada apa Yah !” sahutku dengan
memanggil nama
kesayangannya “Ayah”
“Lusa kita siap – siap ke Sabang ya !”
Jawabnya tegas
“Ada apa ?” Mengapa ?” sahutku
penuh dengan keheranan
Astaghfirullah, suami ku yang dulu
lembut menjadi kasar, dia
mebentakku, tak ada lagi diskusi
anatara kami.
Dia mengatakan ” Kau ikut saja jgn
byk tanya !!! ”
Aku pun lalu mengemasi barang –
barang yang akan dibawa ke Sabang
sambil menangis, sedih karena
suamiku yang tak ku kenal lagi.
2 Tahun pacaran, 5 tahun kami
menikah dan sudah 2 tahun pula ia
menjadi orang asing buat ku. Ku lihat
kamar kami yg dulu hangat penuh
cinta yang dihiasi foto pernikahan
kami sekarang menjadi dingin, sangat
dingin dari batu es. Aku menangis
dengan kebingungan ini. Ingin rasanya
aku berontak tapi aku tak bisa,
suamiku tak suka dengan wanita yang
kasar, ngomong dengan nada tinggi,
suka membanting barang – barang,
dia bilang perbuatan itu menunjukkan
ketidakhormatan kedapanya. Aku
hanya bisa
bersabar menantinya bicara dan sabar
mengobati penyakitku ini sendiri.
*************************************************************************************
Kami telah sampai di Sabang, aku
masih merasa lelah karena semalaman
aku tidak tidur, karena terus berpikir.
Keluarga besar nya telah berkumpul
disana, termasuk ibu & adik –
adiknya, aku tidak tahu
ada acara apa ini. Aku dan suamiku
pun masuk ke kamar kami. Suamiku
tak betah
didalam kamar tua itu, ia pun keluar
bergabung dengan keluarga besarnya.
Baru saja aku membongkar koper
kami dan ingin memasukkannya ke
dlm lemari tua yg berada di dekat
pintu kamar, lemari tua itu telah ada
sebelum suamiku lahir. Tiba – tiba
Tante Lia, tante yang sangat baik
pada ku memanggil ku untuk segera
berkumpul diruang tangah, aku pun
ke ruang keluarga yang berada di
tengah rumah besar itu, rumah zaman
peninggalan belanda tinggi langit –
langit nya lebih dari 4 meter. Aku
duduk disamping suamiku, suamiku
menunduk penuh dengan kebisuan,
aku tak berani bertanya pada nya, tiba
– tiba saja neneknya, orang yang
dianggap paling tua dan paling berhak
atas semuanya membuka
pembicaraan.
“Baiklah,karena kalian telah
berkumpul, nenek ingin bicara dengan
kau Fisha ! ” Nenek nya bicara sangat
tegas. Dengan sorot mata yang tajam.
” Ada apa ya Nek ?” sahutku dengan
penuh tanya.
Nenek pun menjawab ” Kau telah
gabung dengan keluarga kami
hampir 8 tahun, sampai saat ini kami
tak melihat tanda – tanda kehamilan
yang sempurna, sebab selama ini kau
selalu keguguran !!’
Aku menangis, untuk inikah aku
diundang kemari, untuk dihina atau
dipisahkan dengan suamiku.
“Sebenarnya kami sudah punya calon
untuk Fikri, dari dulu, sebelum kau
menikah dengannya, tapi Fikri anak
yang keras kepala, tak mau di atur,
dan akhirnya menikahlah ia dengan
kau.” Neneknya berbicara
sangat lantang, mungkin logat orang
Sabang seperti itu semua.
Aku hanya bisa tersenyum dan
melihat wajah suamiku yang kosong
matanya. “Dan aku dengar dari ibu
mertua mu kau pun sudah berkenalan
dengannya” Neneknya masih
melanjutkan pembicaraan itu.
Sedangkan suamikku hanya diam saja,
tapi aku lihat air matanya. Ingin aku
peluk suamiku agar ia kuat dengan
semua ini, tapi aku tak punya
keberanian. Nenek nya masih saja
berbicara panjang lebar dan yang
terakhir dari pembicaraannya ialah
dengan wajah yang sangat menantang
ia berkata
”kau maunya gimana ? kau di madu
atau diceraikan ?”
Masya Allah kuat kan hati ini, aku
ingin jatuh pingsan, hati ini seakan
remuk mendengar nya, hancur hati ku,
mengapa keluarganya bersikap seperti
ini terhadapku.
Aku selalu munutupi masalah ini dari
kedua orang tuaku yang tinggal di
pulau kayu tersebut, mereka mengira
aku sangat bahagia 2 tahun
belakangan ini.
“Fish, jawab !! ” Dengan tegas Ibunya
langsung memintaku untuk menjawab
Aku langsung memegang tangan
suamiku, dengan tangan yang dingin
dan gemetar aku menjawab dengan
tegas.
” Walaupun aku tidak bisa berdiskusi
dulu dengan imamku, tapi aku dapat
berdiskusi dengannya melalui
bathiniah, untuk kebaikan dan masa
depan keluarga ini, aku akan
menyambut baik seorang wanita baru
dirumah kami.” Itu yang aku jawab,
dengan kata lain aku rela cinta ku
dibagi.
Pada saat itu juga suami ku
memandangku dengan tetesan air
mata, tapi mata ku tak sedikit pun
menetes di hadapan mereka. Aku lalu
bertanya kepada suami ku, “Ayah
siapakah yang akan menjadi sahabat
ku dirumah kita nanti Yah ? ”
Suamiku menjawab ” Dia Desi ! ”
Aku pun langsung menarik napas dan
langsung berbicara ”Kapan
pernikahan nya berlangsung?” Apa
yang harus saya siapkan dalam
pernikahan ini Nek ?”
Ayah mertuaku menjawab
“Pernikahannya 2 minggu lagi.”
” Baiklah kalo begitu saya akan
menelpon pembantu di rumah, untuk
menyuruh nya mengurus KK kami ke
kelurahan besok” setelah berbicara
seperti itu aku permisi untuk pamit ke
kamar. Tak tahan lagi, air mata ini
akan turun, aku berjalan sangat cepat,
aku buka pintu kamar, aku langsung
duduk di tempat tidur. Ingin berteriak,
tapi aku sendiri disini. Tak kuat
rasanya menerima hal ini, cintaku
telah
dibagi, sakit. Diiringi akutnya
penyakitku. Apakah karena ini
suamiku menjadi orang yang asing
selama 2 tahun belakangan ini ?
Aku berjalan menuju ke meja rias, ku
buka jilbabku, aku bercermin sudah
tidak cantikkah aku ini, ku ambil
sisirku, aku menyisiri rambutku yang
setiap hari rontok, ku lihat wajahku,
ternyata aku memang sudah tidak
cantik lagi, rambutku sudah hampir
habis, kepalaku sudah botak dibagian
tengahnya.
Tiba – tiba pintu kamar ini terbuka,
ternyata suami ku datang, ia berdiri
dibelakangku, tak kuhapus air mata ini
aku langsung memandangnya dari
cermin meja rias itu. Kami diam
sejenak, lalu aku mulai pembicaraan
“terimah kasih ayah, kamu memberi
sahabat kepada ku, jadi aku tak perlu
sedih lagi
saat ditinggal pergi kamu nanti ! iya
kan ?”
Suami ku mengangguk sambil melihat
kepalaku tapi tak sedikitpun ia
tersenyum dan bertanya knp
rambutku rontok, dia hanya
mengatakan jangan salah memakai
shampo, dalam hati ku mengapa ia
sangat cuek ? ia sudah tak
memanjakan ku lagi.
Lalu dia bilang bilang “sudah malam,
kita istirahat yuk ” !
“Aku sholat isya dulu baru aku tidur”
jawab ku tenang.
Dalam sholat, dalam tidur aku
menangis, ku hitung waktu, kapan
aku akan berbagi suami dengannya.
Aku pun ikut sibuk mengurusi
pernikahan suamiku. Aku tak tahu
kalo Desi orang Sabang juga.
Sudahlah ini mungkin takdirku. Aku
ingin suamiku kembali seperti dulu,
yang sangat memanjakan aku,
diamana rasa sayang dan cintanya itu.
Malam sebelum hari pernikahan
suamiku, aku menulis curahan hatiku
di laptopku.
Di laptop aku menulis saat – saat
terakhirku melihat suamiku, aku marah
pada suamiku yang telah
menelantarkanku. Aku menangis
melihat suamiku yang tidur pulas, apa
salahku sampai ia berlaku kejam
kepada ku. Aku save di my document
yang bertitle “Aku mencintaimu
Suamiku ”
Hari pernikahan telah tiba, aku telah
siap, tapi aku tak sanggup untuk
keluar, aku berdiri didekat jendela, aku
melihat matahari, mungkin aku takkan
bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri
sangat lama, lalu suamiku yang telah
siap dengan pakaian pengantinnya
masuk dan berbicara padaku.
“Apakah kamu sudah siap ?”
Kuhapus airmata yang menetes
diwajahku sambil berkata :
“Nanti jika ia telah sah jadi istrimu,
ketika kamu membawa ia masuk ke
dalam rumah ini, cucilah kaki nya
sebagaimana kamu mencuci kaki ku
dulu, lalu ketika kalian masuk ke
dalam kamar pengantin bacakan do’a
di ubun – ubunya sebagaimana yang
kamu lakukan pada ku dulu lalu
setelah itu…..” tak sanggup aku ingin
meneruskan pembicaraan ini, aku
ingin menagis meledak.
Tiba – tiba suamiku menjawab “lalu
apa Bunda ?”
Aku kaget mendengar kata itu, yang
tadinya aku menunduk,aku langsung
menatapnya dengan mata yang
berbinar – binar.
“bisa kamu ulangi apa yang kamu
ucapkan barusan ?” pinta ku tuk
menyakini bahwa kuping ini tidak
salah mendengar.
Dia mengangguk dan berkata ” Baik
bunda akan ayah ulangi, lalu apa
bunda ?” sambil ia menghelus wajah
dan menghapus airmataku, dia agak
sidikit membungkuk karena dia sangat
tinggi, aku hanya sedada nya saja.
Dia tersenyum, sambil berkata ” Kita
liat saja nanti ya !” dia memelukku dan
berkata, “bunda adalah wanita yang
paling kuat yang ayah temui selain
mama” lalu ia mencium keningku, aku
langsung memeluk nya erat dan
berkata ”Ayah, apakah ini akan segera
berakhir ? Ayah kemana saja ?
Mengapa ayah berubah ? Aku kangen
sama ayah ? Aku kangen belaian
kasih sayang ayah? Aku kangen
dengan manjanya ayah ? Aku
kesepian ayah ? Dan satu hal
lagi yang harus ayah tau bahwa aku
tidak pernah berzinah ! Dulu waktu
awal kita pacaran,aku
memang belum bisa melupakannya,
setelah 4 bulan bersama ayah baru
bisa aku terima, jika yang
dihadapanku itu adalah lelaki yang
aku cari.” Bukan bearti aku pernah
berzina ayah. Aku langsung bersujud
di kakinya dan muncium kaki imamku
sambil berkata “Aku minta maaf ayah
telah membuatmu susah” Saat itu
juga, diangkatnya badanku,ia hanya
menangis. Ia memelukku sangat lama,
2 tahun aku menanti dirinya kembali.
Tiba – tiba perutku sakit, ia menyadari
bahwa ada yang tidak beres dengan
ku, dan ia bertanya ” bunda baik –
baik saja kan” tanya nya dengan
penuh khawatir.
“aku pun menjawab, bisa memeluk
dan melihat kamu kembali seperti dulu
itu sudah mebuatku baik Yah” aku tak
bisa bicara sekarang.
Karena dia akan menikah. Aku tak
mau buat dia khawatir. Dia harus
khusyu menjalani acara prosesi akad
nikah tersebut.
*************************************************************************************
Setelah tiba dimasjid, ijab qabul pun
dimulai. Aku duduk di sebrang
suamiku. Aku melihat suamiku duduk
berdampingan dengan perempuan itu
membuat hati ini cemburu, ingin
berteriak mengatakn “Ayah Jangan”
tapi aku ingat akan kondisi ku.
Jantung ini berdebar kencang, ketika
mendengar ijab qabul tersebut. Begitu
ijab qabul selesai, aku menarik napas
panjang, Tante Lia, tante yang baik
itu, memelukku. Dalam hati aku
berusaha untuk menguatkan hati ini,
ya “aku kuat”. Tak sanggup aku
melihat mereka duduk bersanding di
pelaminan. Orang – orang yang hadir
di acara resepsi itu iba melihatku,
mereka melihatku sangat aneh,
wajahku yang selalu tersenyum tapi
hatiku menangis.
Sampai dirumah, suamiku langsung
masuk ke dalam rumah begitu saja,
tak mencuci kaki nya. Aku sangat
heran dengan prilaku nya. Apa iya, dia
tidak suka dengan pernikahan ini ?
Sementara itu Desi sambut hangat di
dalam keluarga suamiku,tak seperti
aku yang di musuhinya. Malam ini aku
tak bisa tidur, bagaimana bisa !!
Suamiku akan tidur dengan
perempuan yang sangat aku
cemburui. Aku tak tau apa yang
mereka lakukan didalam.
½ malam, pada saat aku ingin sholat
lail aku keluar untuk berwudhu, aku
melihat ada lelaki yang mirip suamiku
tidur disofa ruang tengah, ku dekati
lalu ku lihat. Masya Allah, suamiku tak
tidur dengannya,ia tidur disofa, aku
duduk disofa itu sambil menghelus
mukanya yang lelah, tiba – tiba ia
memegang tangan kiriku, tentu saja
aku kaget.
“kamu datang ke sini, aku pun tau ”
ia langsung berkata seperti itu, aku
tersenyum dan megajaknya sholat lail.
Setelah sholat lail, ia mengatakan
“maafkan aku, aku tak boleh
menyakitimu, kamu menderita
karena ego nya aku. Besok kita
pulang ke Jakarta, biar Desi pulang
dengan mama,papa Dan juga adik –
adikku”
Aku menatapnya dengan penuh
keheranan. Tapi ia langsung
mengajakku untuk istirahat. Saat tidur
ia memelukku sangat erat. Aku
tersenyum saja, sudah lama ini tidak
terjadi. Ya Allah, apakah Engkau akan
menyuruh malaikat maut untuk
mengambil nyawaku sekarang ini, aku
telah meresakan kehadirannya saat
ini. Tapi masih bisakah engaku ijinkan
aku untuk mersakan kehangatan dari
suamiku yang telah hilang selama 2
tahun ini.
Suamiku berbisik, “Bunda kok
kurus ?” Aku menangis dalam
kebisuan. Pelukannya masih bisa aku
rasakan.
Aku pun berkata “Ayah kenapa tidak
tidur dengan Desi ?”
” Aku kangen sama kamu Bunda ”
Aku tak mau menyakitimu lagi, kamu
sudah terluka oleh sikapku yang
egois” Dengan lembut suamiku
menjawab seperti itu.
Lalu suamiku berkata, ” Bun, ayah
minta maaf telah menelantarkan
bunda. Selama ayah di Sabang, ayah
dengar kalo bunda tidak tulus
mencintai ayah, bunda seperti
mengejar sesuatu, seperti harta ayah,
dan satu lagi ayah pernah melihat
sms bunda dengan mantan pacar
bunda dimana isinya klo bunda
Tidak msu berbuat seperti itu, dan
seperti itu di beri tandakutip ( “seperti
itu” ), ayah ingin ngomong tapi takut
bunda tersinggung, dan ayah berpikir
klo bunda pernah tidur dengannya
sebelum bunda bertemu ayah, terus
ayah dimarahi oleh keluar ayah karena
ayah terlalu memanjakan bunda ”
Hati ini sakit ketika difitnah oleh
suamiku, ketika tidak ada kepercayaan
didirinya, hanya karena omongan
keluarganya, yang tidak pernah
melihat betapa tulusnya aku mencintai
pasangan seumur hidupku ini.
Aku hanya menjawab “Aku sudah
ceritakan itu kan Yah, aku tidak
pernah berzinah, dan aku
mencintaimu setulus hatiku, jika aku
hanya mengejar hartamu, mengapa
kamu, banyak lelaki yang lebih mapan
darimu waktu itu Yah. Jika aku hanya
mengejar hartamu, aku tak mungkin
setiap hari menangis karena menderita
mencintaimu”.
Entah aku harus bahagia atau aku
harus sedih karena sahabatku
sendirian di kamar pengantin itu.
Malam itu, aku menyelesaikan
masalahku dengan suamiku dan
berusaha memaafkannya beserta
sikap keluaraganya juga. Karna aku
tak mau mati dalam hati yang penuh
denagn rasa benci.
*************************************************************************************
Keesokan harinya. Katika aku ingin
bangun untuk mengambil wudhu,
kepalaku pusing, rahimku sakit sekali.
Aku pendarahan, suamiku kaget.
Suamiku kaget bukan main, ia
langsung menggendongku.
Aku pun dilarikan ke rumah sakit,
Jauh sekali aku mendengar suara zikir
suamiku. Aku merasakan tanganku
basah. Ketika kubuka mata ini, kulihat
wajah suamiku penuh dengan rasa
kekhawatiran.
Ia menggenggam tanganku dengan
erat.. Dan mengatakan ”Bunda,,Ayah
minta,,,,!!”
Berapa kali ia mengucapkan hal itu.
Dalam hati ku, apa ia tahu apa yang
terjadi padaku?.
Aku berkata dengan suara yang lirih ”
Yah….Bunda ingin pulang,,bunda
ingin bertemu kedua orang tua bunda,
anterin bunda kesana ya Yah….”
“Ayah jangan berubah lagi ya !!! Janji
ya Yah… !!! Bunda sayang banget
sama Ayah ”
Tiba – tiba saja kakiku sakit sangat
sakit, sakit nya semakin keatas,
kakiku sudah tak bisa bergerak lagi,
aku tak kuat lagi memegang tangan
suamiku, kulihat wajahnya yang
tampan, linangan air matanya.
Sebelum mata ini tertutup ku lafazkan
kalimat syahadat dan ditutup dengan
kalimat tahlil.
*************************************************************************************
Aku bahagia melihat suamiku punya
pengganti diriku. Aku bahagia selalu
melayaninya dalam suka dan duka.
Menemaninya dalam ketika ia
mengalami kesulitan dari kami pacaran
samapai kami menikah.
Aku bahagia bersuamikan dia. Dia
adalah nafas ku.
Untuk Ibu mertuaku : “Maafkan aku
telah hadir didalam kehidupan anakmu
sampai aku hidup didalam hati
anakmu, ketahuilah Ma, dari dulu aku
selalu berdo’a agar Mama merestui
hubungan kami. Mengapa engkau
fitnah diriku didepan suamiku, apa
engkau punya bukti nya Ma. Mengapa
engkau sangat cemburu padaku Ma ?
Fikri tetap milikmu Ma, aku tak pernah
menyuruhnya untuk durhaka
kepadamu, dari dulu aku selalu
mengerti apa yang kamu inginkan dari
anakmu, tapi mengapa kau benci
diriku. Dengan Desi kau sangat baik
tetapi dengan ku, menantumu kau
bersikap sebaliknya.
****************************************************************************************************************************************************************
Setelah ku buka laptop,ku baca
curhatan istriku
Ayah,,mengapa keluargamu sangat
membenciku Aku dihina oleh mereka
ayah. Mengapa mereka bisa baik
terhadapku pada saat ada dirimu ?
Pernah suatu ketika, aku bertemu
Dian di jalan, aku menegornya karena
dia adik iparku tapi aku disambut
denagn wajah ketidak sukaannya.
Sangat terlihat Ayah.
Tapi ketika engaku bersamaku, Dian
sangat baik, sangat manis dan ia
memanggilku dengan panggilan yang
sangat menghormatiku. Mengapa
seperti itu ayah.
Aku tak bisa berbicara ttg ini padamu,
karena aku tahu kamu pasti membela
adikmu, tak ada gunanya Yah.
Aku diusir dari rumah sakit. Aku tak
boleh merawat suamiku. Aku cemburu
pada Desi yang sangat akrabdengan
mertuaku. Tiap hari ia datang ke
rumah sakit bersama mertuaku Aku
sangat marah.
Jika aku membicarakn hal ini pada
suamiku, ia akan pastimembela Desi
dan ibunya.
Aku tak mau sakit hati lagi.
Ya Allah kuatkan aku, maafkan aku.
Engkau Maha Adil. Berilah keadilan ini
padaku Ya Allah
Ayah sudah berubah, ayah sudah tak
sayang lagi pada ku. Aku berusaha
untuk mandiri ayah, aku tak akan
bermanja – manja lagi padamu.
Aku kuat ayah dalam kesakitan ini.
Lihatlah ayah, aku kuat walaupun
penyakit kanker ini terus
menyerangku. Aku bisa melakukan ini
semua sendiri ayah.
Besok suamiku akan menikah dengan
perempuan itu
Perempuan yang aku benci, yang aku
cemburui. Tapi aku tak boleh egois,
ini untuk kebahagian keluarga
suamiku. Aku harus sadar diri
Ayah,,sebenarnya aku tak mau
diduakan olehmu
Mengapa harus Desi yang menjadi
sahabatku ?
Ayah aku masih tak rela. Tapi aku
harus ikhlas menerimanya Pagi nanti
suamiku melangsungkan pernikahan
keduanya Semoga saja aku masih
punya waktu untuk melihatnya
tersenyum untukku. Aku ingin sekali
merasakan kasih sayangnya yang
terakhir. Sebelum ajal ini menjemputku
Ayah.
Aku kangen ayah
*************************************************************************************
Dan kini aku telah membawamu ke
orang tuamu Bun. Aku akan
mengunjungimu sebulan sekali
bersama Desi ke Pulau kayu ini. Aku
akan selalu membawakanmu bunga
mawar yang berwana pink yang
mencerminkan keceriaan hatimu yang
sakit tertusuk duri.
Bunda tetap cantik, selalu tersenyum
disaat tidur.
Bunda akan selalu hidup dihati ayah.
Bunda, Desi tak sepertimu, yang tidak
pernah marah.
Desi sangat berbeda denganmu, ia tak
pernah membersihkan
telingaku, rambutku tak pernah di
creambathnya, kakiku pun tak pernah
dicucinya.
Ayah menyesal telah
menelantarkanmu selama 2 tahun,
kamu sakit pun aku tak perduli, dalam
kesendirianmu.
Seandainya Ayah tak menelantarkan
Bunda, mungkin ayah masih bisa tidur
dengan belaian tangan Bunda yang
halus.
Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah
sangat membutuhkan bunda.
Bunda, kamu wanita yang paling
tegar yang pernah kutemui.
Aku menyesal telah asik dalam
keegoanku.
Bunda maafkan aku. Bunda tidur
tetap manis. Senyum manjamu terlihat
ditidurmu yang panjang.
Maafkan aku , tak bisa bersikap adil
dan membahagiakan mu, aku selalu
meng”iya”kan apa kata ibuku, karena
aku takut menjadi anak durhaka.
Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh
keluargaku, aku percaya begitu saja.
Apakah Bunda akan mendapat
pengganti ayah di surga sana ?
Apakah Bunda tetap menanti ayah
disana ? Tetap setia di alam sana ?
Tunggulah Ayah disana Bunda……
Bisakan ? Seperti Bunda menunggu
ayah di sini…… Aku mohon…..
Ayah Sayang Bunda…
Semoga cerita ini bisa menjadi
pelajaran untuk kita semua yg
membacanya,,,,