Friday, August 28, 2015

Sebuah do'a untuk kekasih

Langit sore itu begitu indah, berwarna
jingga dan sepasang burung pun
menari indah di langit. Namun hati ku
masih terasa risau karna Rino belum
juga membalas SMS ku. Rino memang
bukan lah kekasih ku tapi juga bukan
teman atau sahabat ku. Aku dan Rino
menjalani hubungan tanpa status
semenjak kita putus pada tanggal 27
November 2011 lalu. Tapi aku dan Rino
saling mencintai dan menyayangi
layaknya sepasang kekasih.
Belakangan ini hubungan ku dan dia
memang agak merenggang dikarnakan
ia cemburu pada sepupu ku dan karna
sikap ku yang tak ingin berkomitmen
dengan hubungan kami. Dan yang aku
tahu dia pun sedang dekat dengan
seorang murid SMP negri yang ada di
Depok yang bernama Shifa.
Jam sudah menunjukan pukul tujuh
malam tapi tidak ada SMS darinya
sama sekali. Aku masih menanti
balasan darinya. Aku berfikir mungkin
ia sudah memiliki kekasih baru
sehingga ia enggan membalas SMS ku.
Dan pada pukul setengah delapan
malam ia akhirnya membalas sms ku
dengan jawaban seperti ini:
“Sayang, maaf baru bales. Tadi aku
lagi sibuk. Sayang kamu lagi apa?
Hehe yang aku sayang banget sama
kamu. Sayang aku mohon yah kamu
jangan tinggalin aku lagi. Jangan
berpaling lagi yah dari aku, walau aku
suka ngeselin. Hehe ”
Perasaan ku pun sedikit lega saat
membaca SMS dari Rino. Mataku pun
seakan mulai terasa begitu berat.
Akhirnya aku pun tertidur. Dan saat
aku tertidur aku bermimpi bahwa
ternyata Rino dan Shifa telah
berpacaran semenjak tanggal 5 Januari
kemarin. Aku pun terbangun dari tidur
ku dan aku pun menangis karna
merasa takut kehilangan Rino dan
mimpi itu jadi kenyataan.
Pada saat aku ingin sarapan pagi aku
membaca SMS dari Rino yang ingin
mengubah status berhubungannya di
facebook. Karna semenjak saat kami
putus kami belum mengganti status
berhubungan kami menjadi lajang. Tapi
ternyata setelah ku lihat di facebook
ternyata setatus hubungannya bukanlah
berubah menjadi lajang tetapi berubah
menjadi berpacaran dengan Shifa. Aku
pun tak dapat berkata apa- apa, dada
ku terasa sangat sesak, air mata ku
pun berderai. Betapa tidak, ia berkata
pada ku bahwa ia tak ingin aku
berpaling darinya. Tapi apa yang ia
lakukan pada ku, ia malah berpaling
dari ku. Hari itu kini menjadi hari yang
tak kan terlupakan selama hidup ku,
tanggal 7 Januari 2012. Aku pun hilang
arah saat itu. Aku tak bisa menahan
kesedihan ku, bagai teriris sembilu hati
ini. Mengapa mimpiku harus menjadi
kenyataan, aku tahu aku salah, tapi
mengapa ia tak pernah mengatakan
apa yang ia inginkan padaku hingga ia
tak perlu meninggalkan ku. Hari itu aku
menjadi tak karuan apa lagi saat itu
kesehatan ku sedang kurang baik.
Aku begitu tak kuasa menerima
kenyataan yang terjadi, orang yang
paling ku sayangi dan kucintai tega
berbuat seperti ini, di saat aku
mencoba memperbaiki keadaan. Aku
tak pernah sedikit pun membagi cinta
ku untuknya, walau aku pernah mendua
demi apapun itu semua bukan karna
aku mencintai orang itu tapi karna aku
ingin membuat orang itu bisa menjadi
kekasih sahabat ku. Namun kini yang
kurasakan hanyalah pedih di hati.
Semua ucapanya yang bagai angin
surga hanyalah semu.
Aku termenung di depan jendela kamar
ku sore itu, berulang kali ku lihat
handphone ku tapi tak ada SMS
satupun dari Rino. Ku lihat sepasang
burung yang biasa terbang bersama
kini hanya sendiri di atas atap rumah
tetangga ku. Sore yang awalnya cerah
pun kini berganti menjadi badai. Dan
aku pun hanya terdiam di sudut kamar
ku. Tak ada lagi kini orang yang
memperdulikan ku. Hanya suara rintik
hujan dan denting jam yang menemani
ku.
Malam ini adalah malam bulan
purnama, bintang pun berkeling indah,
seakan menghibur ku dan mengajak ku
tersenyum dan melupakan semua
kesedihan ku. Tapi keindahan malam
itu tak sama sekali mengubah
kekacauan hati ku. Aku bagai orang
yang kehilangan akal sehatku,
terkadang aku tersenyum- senyum
sendiri ketika membayangkan saat aku
dan Rino masih bersama, tapi aku bisa
menangis hingga terisak- isak ketika
aku menyadari keadaan ku sekarang.
Malam itu aku mengenakan pakaian
terbaik ku, dan aku berhias diri di
depan cermin, aku merias diri ku
dengan sangat anggun layaknya sang
putri yang ingin pergi kepesta dansa
bersama sang pangeran di malam yang
indah. Saat ku melihat ke cermin aku
melihat Rino berdiri di belakang ku.
Aku pun berdiri dan menatapnya.
“Sayang,” Kataku pada Rino. Dan Rino
pun tersenyum dengan indahnya.
“Kamu di sini yang? Yang, bagaimana
dengan penampilan ku, aku cantik
tidak?” tanya ku padanya dengan
penuh haru.
“Iya sayang kamu cantik sekali?”
katanya padaku dengan lembut.
Aku pun bahagia sekali
mendenganrnya. Mata ku pun bekaca-
kaca menatap wajahnya yang indah
dan rupawan. Ketika aku hendak
memeluknya tiba-tiba ia hilang bagai
asap yang di hembus angin. Dan aku
pun tersadar bahwa semua itu hanya
halusinasi ku, semua itu tak mungkin
menjadi kenyataan, dan kini yang
tersisa hanya kesedihan, dan
penyesalan serta kekecewaan ku saja.
Jangankan iya datang menghampiri ku,
smsku pun tak sama sekali di respon
olehnya. Taukah ia disana disini
kuterluka karna sikapnya. Rasanya aku
terjatuh dan tak dapat bangkit kembali.
Aku pun membenamkan wajah ku di
bantal dan aku pun tertidur dalam
tangis ku. Terkadang sekilas terlintas
di dalam fikiranku bahwa aku harus
membencinya karna ia telah
menyakitiku. Tapi apadaya diriku tak
mampu untuk membencinya.
Sinar sang surya pun masuk melalui
celah- celah tirai kamar ku dan
menyambut ku pagi itu. Rino yang
biasa menyapa setiap pagi ku lewat
sms kini telah tak perduli lagi pada ku.
Dan aku pun mulai sadar bahwa aku
tak boleh terlarut dalam kesedihan ku.
Walau perih terasa aku harus belajar
melepaskannya. Di dalam tangis ku aku
berdoa pada Tuhan, ya Tuhan jika
berkenan ku meminta aku berharap
semoga Rino bisa lebih bahagia
dengan kekasihnya yang baru, dan
ampuni hamba mu ini yang begitu
berdosa, aku merindukan sesuatu yang
bukan milik ku, tapi ya Tuhan, jika iya
memang jodoh ku kembalikan ia dalam
peluk ku dalam cinta yang sempurna,
namun jika ia bukan jodoh ku bantu
aku melupakannya, bantu aku ya Tuhan
untuk mengikhlaskanya, pertemukan
dan jodohkan aku dengan orang yang
bisa membahagiakan ku dan menjadi
yang terbaik untuk ku dan tak akan lagi
menyakiti ku.
....●SEKIAN●....
Semoga bisa mengambil hikmahnya,
LIKE BAGIKAN :

0 komentar:

Post a Comment