Friday, August 28, 2015

Kisah Sedih Perjuangan seorang Kakak

Kisah Sedih Perjuangan seorang
Kakak - Kenalkan Saya Mela
seorang gadis kecil yang lahir di
desa terpencil, pekerjaan setiap
hari orang tuaku adalah dengan
membajak sawah. Aku juga
mempunyai seorang kakak laki-laki
bernama Ikhsan, dia seorang kakak
yang berumur beda 3 tahun dariku.
Ini kisah dan cerita tentang
kakakku yang mungkin sedih dan
mengharukan buat Aku.
Suatu hari Aku ingin membeli
sepatu, karena sepatu yang lama
sudah terlihat sobek. Jadi pada
saat itu Aku mencuri uang di laci
ayahku. Namun ternyata ayahku
terlanjur mengetahuinya. Ayah pun
menanyakan hal tersebut padaku
juga kakak ikhsan "Siapa yang
mencuri uang Ayah?" suara Ayah
yang keras dan penuh emosi.
Namun Aku terdiam dan takut
untuk berbicara, karena tak satu
pun dari kami berdua mau
berbicara akhirnya ayah berkata
"Baik! karena kalian tidak ada yang
mau mengaku maka kalian berdua
harus dihukum!" Tiba-tiba Kakak
menggenggam tangan ayah dan
berkata "Ayah, Akulah yang telah
mencuri uang ayah" Dia melakukan
hal itu hanya demi Aku. Ditengah
malam Aku menangis, namun
kakakku mengusap air mataku dan
berkata "Adik jangan menangis
lagi, semua telah terjadi" Saat
itulah Aku tidak akan melupakan
ekspresi kakak saat melindungi
Aku. Tahun itu Aku berusia 8 tahun
dan kakakku berusia 11 tahun,
tetapi kejadian itu tak bisa aku
lupa.
Ketika Aku diterima di sekolah
Menengah Atas Negeri, pada saat
yang sama kakakku diterima juga
untuk masuk di universitas negeri
ternama. Malam itu saat ayah
duduk di halaman rumah, Aku
mendengar pembicaraan ayah dan
Ibu "Ibu Anak-anak kita memiliki
hasil yang sangat baik" ucap ayah.
Dan pada saat itu Ibu langsung
mengeluarkan air mata dan berkata
"Tapi apa gunanya, tak mungkin
kita bisa membiayai keduanya?"
Suara ibu dengan serak tangis.
Pada saat itu juga kakakku berjalan
keluar dan berdiri didepan Ayah
dan ibu sambil berkata "Ayah, Aku
tidak akan melanjutkan sekolah
lagi, Aku sudah lulus SMA, dan Aku
hanya ingin bekerja". Tapi
sepertinya Ayah terlihat marah dan
berkata "Mengapa kamu
mempunyai sikap lemah, Ayah akan
membiayai kalian berdua meski
harus mengemis di jalanan" dan
kemudian Ayah langsung pergi
untuk meminjam uang ke rumah
saudara dan tetangga. lalu Aku pun
datang dan menyentuh lembut
wajah kakakku dan aku berkata
padanya "Anak laki-laki harus
melanjutkan sekolahnya. jika tidak,
kakak tidak akan mampu mengatasi
kemiskinan yang kita alami" Ujar
Aku dengan tangis. Di sisi lain, Aku
telah memutuskan untuk tidak
melanjutkan sekolah di SMA Negeri.
Tak ada yang tahu pada hari
berikutnya sebelum subuh, kakakku
meninggalkan rumah dengan
meninggalkan catatan di bantal
"Dik, masuk ke SMA negeri
tidaklah mudah. Dengan ijazah
SMA ini kakak akan pergi mencari
kerja dan kakak akan mengirimkan
uang untuk kamu" Aku pun
memegang erat kertas tersebut
diatas tempat tidurku sambil
menangis hingga tertidur.
Dengan uang yang diperoleh ayah
dengan cara meminjam ke saudara
dan tetangga juga dari uang
kakakku yang dihasilkan dari
bekerja sebagai pengangkut
semen. Akhirnya Aku lulus dan bisa
masuk ke Universitas Negeri yang
dulu kakakku inginkan. Tahun itu
Aku berusia 19 tahun dan kakakku
berusia 22 tahun.
Suatu hari Aku sedang belajar di
kamar kost, lalu temanku datang
dan memberitahukan "ada seorang
seperti pengemis sedang mencari
kamu diluar sana" Mengapa ada
seorang pengemis mencari Aku?
karena penasaran Aku pun keluar,
dan nampak dari jauh terlihat
seseorang yang disekujur tubuhya
ditutupi semen dan kotoran debu
yang ternyata dia adalah kakakku.
"Aku pun bertanya Mengapa kamu
tidak bilang pada temanku bahwa
kamu adalah kakakku?" Dia
menjawab sambil tersenyum "lihat
bagaimana penampilanku, apa yang
akan mereka pikir kalau kamu
adalah adikku? apakah mereka
tidak menertawakanmu?"
Aku merasa sangat tersentuh , dan
air mata memenuhi mataku . Aku
menyapu kotoran dan debu dari
tubuh kakakku. Dan Aku berkata
padanya dengan suara serak , "
Aku tidak peduli apa yang orang
akan katakan ! Kamu adalah
kakakku apa pun penampilan
kamu"Dari Tasnya , ia
mengeluarkan sebuah laptop . Dia
memberikannya padaku dan
berkata , "kakak melihat semua
orang yang kuliah di Universitas ini
memakainya . Aku pikir kamu juga
harus memiliki satu" Aku tidak bisa
menahan diriku lagi . Aku menarik
kakakku ke dalam pelukanku dan
menangis . Aku tahu harga laptop
itu sangat mahal, dan ia rela
menghemat biaya hidupnya hanya
untuk Aku. Tahun itu , aku berusia
20 tahun , kakakku berusia 23
tahun.
***
Setelah Aku menikah, Aku tinggal
di kota. suamiku dan aku
mengundang orang tuaku untuk
datang dan tinggal bersama kami,
tetapi mereka tidak mau. Mereka
mengatakan bila mereka
meninggalkan desa, mereka tidak
akan tahu apa yang harus dilakukan
dikota. kakakku tidak setuju
denganku. Dia berkata , "Dik,
Kamu mengurus suami dan
mertuamu saja. Aku akan mengurus
Ibu dan Ayah di sini"
Suamiku baru saja diangkat
menjadi direktur diperusahaannya.
Kami meminta kakakku untuk mau
menerima tawaran menjadi manajer
pada departemen pemeliharaan.
Tapi kakak menolak tawaran itu .
Dia bersikeras bekerja sebagai
tukang pengangkut semen.Suatu
hari , kakakku tertimpa tumpukkan
semen sangat banyak, lukanya
cukup parah sehingga harus dikirim
ke rumah sakit . Suamiku dan Aku
mengunjungi dia di rumah sakit .
Melihat luka di sekujur tubuhnya,
Aku menggerutu , "Kenapa kamu
menolak tawaran menjadi manajer?
Manajer tidak akan melakukan
sesuatu yang berat seperti itu .
Sekarang lihat diri kamu, kamu
menderita cedera serius . Kenapa
kamu tidak mendengarkan kami!?
"Dengan ekspresi serius di
wajahnya , ia membela
keputusannya , " Aku memikirkan
Adik iparku, ia baru saja di angkat
jadi direktur . Kalau saya, yang
tidak berpendidikan akan menjadi
manajer , berita seperti apa yang
akan dikirimkan?" Mata suamiku
pun dipenuhi air mata, dan
kemudian Aku berkata , "Tapi kamu
kurang pendidikan juga karena aku!
" Dan kakakku hanya menjawab
"Mengapa Kamu berbicara tentang
masa lalu ? " Sambil kemudian dia
memegang tanganku. Tahun itu , ia
berusia 29 tahun dan Aku berusia
26 tahun. Dan beberapa hari
dirumah sakit akhirnya kakakku
meninggal. selama sebulan, hampir
setiap hari aku menangisinya.
Kini Aku berada di puncak
kejayaanku. Dalam sebuah acara
seminar, pembawa acara bertanya
padaku " Siapakah orang yang
Anda hormati dan kasihi ?"Bahkan
tanpa mengambil waktu untuk
berpikir , Aku menjawab,
"Kakakku" Aku melanjutkan dengan
mencerita kan kembali sebuah kisah
yang selalu kuingat . " Ketika saya
masih di sekolah dasar, sekolah itu
letaknya di sebuah desa yang
berbeda. Setiap hari , saya dan
kakak saya berjalan selama 2 jam
ke sekolah juga kembali ke rumah.
Suatu hari , Saya kehilangan satu
dari sepatuku . Kakakku memberiku
sepatu miliknya. Dia hanya
mengenakan satu sepatu milikku
dan dia harus berjalan jauh . Ketika
kami tiba di rumah, kakinya begitu
gemetaran karena menahan
kesakitan. Sejak hari itu , aku
bersumpah bahwa selama saya
hidup, saya akan ingat kakakku dan
akan selalu baik kepadanya, dialah
yang telah menjadikanku sukses
seperti ini. Tapi kini, kakakku telah
tiada" Tepuk tangan membanjiri
ruangan itu. Semua tamu
mengalihkan perhatian mereka
kepadaku. Aku merasa sulit untuk
berbicara tapi aku lanjutkan,
"Dalam seluruh hidup saya , yang
saya ingin hanya mengucapkan
terima kasih yang paling dalam
untuk kakak Saya" dengan suara
serak di depan kerumunan, tak
terasa air mata bergulir di wajahku
lagi.
Berilah Cinta bagi orang yang anda
cintai setiap hari dalam hidup Anda
. Anda mungkin berpikir apa yang
Anda lakukan hanyalah perbuatan
kecil , tetapi untuk seseorang , hal
ini dapat berarti banyak.

0 komentar:

Post a Comment